Pameran bersama yang menyertakan belasan pelukis telah berlangsung ketiga kalinya ini, sejak Nadi Gallery berdiri hampir dua tahun yang lalu. Tentunya diperlukan 'mata' khusus untuk memilih para perupa yang karyanya maupun wacananya sesuai dengan tema pameran bersama.

Pameran keroyokan ini berjudul (gambar mata), menampilkan pelbagai ragam medium; yakni lukisan, seni rupa instalasi sampai seni rupa yang menggunakan medium baru seperti video yang semuanya berhubungan dengan tema pameran yang disiapkan sejak beberapa bulan lalu.
Beberapa karya lukisan terpaksa harus dipinjam karena pelukisnya telah meninggal dunia, atau karena karya tersebut menjadi contoh yang tepat untuk tema pameran ini. Misalnya, karya-karya alm. Amang Rahman dan Popo Iskandar.

Juga sebuah lukisan Lucia Hartini yang dipinjam dari seorang kolektor.

(Cuplikan Pengantar Galeri oleh Biantoro Santoso)

• To The Unknown
• Floating Eyes : Hurting Landscape
• Polluted by Norm
• Gajah Mada Menggunggat
• Wajah Dua Belas
• Air Mataku
• Srikandi
• Seberapa Jauh Engkau Mengenal Aku
• Wajah-Wajah Kucing
• Kucing Merah
• Insomnia
• Self Portrait
• Tetasan Mata
• Kehidupan
• Penantian
• Panorama Bibir Meja
• Setelah Batu Dilemparkan
• Ikrar Dibalik Layar
• Sebuah Mata Untuk Mata
• Eyes in The Box
• Three Weeks Pictures
• Wanita
• I, The Witness
• Panorama Bibir Meja

• Ade Darmawan
• Diyanto
• Dolorosa Sinaga
• Entang Wiharso
• F Sigit Santoso
• Heri Dono
• Indra Ameng
• Ivan Sagita
• Jeihan
• Laksmi Sitharesmi
• Lucia Hartini
• Pius Sigit Kuncoro
• Popo Iskandar
• S Teddy D
• Amang Rahman