ivaa-online.org

PERISTIWA SENI

Wawancara dengan Mella Jaarsma dan Nindityo Adipurnomo

Tanggal Penyelenggaraan : 3 Mar 2002@IVAA
Kategori Peristiwa : Lain-lain
Deskripsi :

Mella Jaarsma dan Nindityo Adipurnomo berbagi pengalaman tahun-tahun awal dibukanya Cemeti. Pada masa itu, ruang pameran di Yogyakarta begitu terbatas. Jika pun ada, birokrasi yang rumit menambah tantangan untuk menunjukkan karya. Saat itu, Yogyakarta yang mempunyai ISI sebagai institut kesenian, hanya didominasi kesenian tradisional seperti batik. Sehingga, sulit sekali menemukan ruang pameran yang mengakomodir seniman-seniman muda. Apalagi jika mencari informasi mengenai perkembangan seni rupa atau perupa. Infrastruktur saat itu benar-benar belum memadai.

Dengan latar belakang tersebut, Mella dan Nindit terinspirasi membuka ruang pameran alternatif. Awalnya Cemeti hanya mengandalkan turis yang lewat, ataupun ekspat yang tinggal dan bekerja di Indonesia. Pengelolaan dilakukan dengan sistem non-formal, siapa pun yang membawa karya bisa tampil tanpa ada surat rekomendasi. Hanya perlu melewati proses seleksi Mella dan Nindit. Nindit menyatakan bahwa saat itu kriteria penting yang menjadi pertimbangan adalah komitmen seniman dan adanya unsur-unsur pemikiran baru, baik dari segi media maupun tema. Dengan demikian, seniman mendapatkan beberapa manfaat: 1) ada ruang interaksi; 2) dapat menampilkan diri secara utuh; dan 3) dapat mengemukakan visual dengan cara lebih otonom. 

Walaupun sistem pada masa-masa awal bersifat non-formal, manajemen tetap berjalan dengan baik karena kedisiplinan. Tolok ukur keberhasilan lima tahun pertama dinilai dari banyaknya pengunjung pameran, kualitas pameran, sponsor, dan keberlanjutannya—misal, seniman dapat undangan berpameran di tempat lain. Nindit menambahkan, dalam menghadapi perkembangan seni rupa, Cemeti tidak membatasi diri pada perkembangan yang linear agar dapat mencoba membangun komunitas yang baru. Kriteria penilaian Cemeti pun selalu berkembang, melihat fenomena-fenomena yang muncul, dengan mengolah kritik, dan mengevaluasi institusi. (PS)

 

Arsip audio wawancara ini dapat diakses dengan menghubungi arsiparis IVAA melalui email archive@ivaa-online.org

Karya Seni Terkait :
Pelaku Seni Terkait :

Koleksi Dokumen

Judul Dokumen Tahun Terbit