ivaa-online.org

Heri Dono

Heri Dono lahir pada 12 Juni 1960 di Jakarta. Selama 1980-1987, Heri mendapat pendidikan di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Sejak tahun 1990 Heri telah mengikuti puluhan kali residensi, baik di dalam negeri ataupun luar negeri, antara lain: Swiss, Inggris,  Selandia Baru, Wales, Amerika Serikat, Singapura, Kanada, Jerman, Brazil, Norwegia, Cina, Korea Selatan, Belanda, dan Italia.

Pada tahun 1982, karya Heri mulai dipamerkan dalam pameran bersama, yaitu "Art on The Environment" di Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Karya Heri pertama kali dipamerkan di luar negeri pada tahun 1987 dalam pameran bersama, "Sandiwa" di Kulay-Diwa Art Galleries / Cultural Center of the Philippines, Manila, Filipina; dan "Three Indonesian Artists" di De Schone Kunsten, Heemstede, Belanda. Di tahun 1988, Heri mengadakan pameran tunggal untuk pertama kali di Bentara Budaya (Yogyakarta), Mitra Budaya Indonesia Gallery (Jakarta), dan Cemeti Contemporary Art Gallery (Yogyakarta).

Karya Heri juga telah dipamerkan dalam event internasional di berbagai negara, diantaranya yaitu: "4th Biennial of Indonesian Young Artists" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta (1984); "1st Asia Pacific Triennial of Contemporary Art" di Queensland Art Gallery, Brisbane, Australia (1993); "Gwangju Biennale" di Korea Selatan (1995, 2006, 2014); "Universalis, 23rd São Paulo Biennial" di São Paulo, Brazil (1996); "Havana Biennial" di Cuba Pavilion, Havana, Cuba (2000); "Shanghai Biennale" di Shanghai Art Museum, Shanghai, Cina (2000); "Yokohama Triennale" di Yokohama, Japan (2001); "Zone of Urgency, Venice Biennale" di Italia (2003); "Belonging, Sharjah International Biennial" di Sharjah, UAE (2005); dan "56th Venice Biennale" di Venezia, Italia (2015).

Heri telah menerima beberapa penghargaan, antara lain: "The Best Painting Awards" dari ISI Yogyakarta (1981 & 1985); "Young Indonesian Artists" dari Alliance Française dan ITB Bandung (1989); "I Gusti Nyoman Lempad Prize" (1992); "Prince Claus Award" (1998); "UNESCO Prize for the International Art Biennial, Shanghai, China" (2000); "Yogyakarta Art Prize" (2003); "2nd Annual Enku Grand Award" (2003); "Academic Art Award, Professional Artist" dari ISI Yogyakarta (2006); "AMICA Art Award: Male Favorite Artist" (2009); dan "Visual Art Award 2011, for Dedication, Contribution and Achievement in Visual Art Fields from 2000 to 2010" dari Indonesia Art Motoring Award (2011).

Pada tahun 2015, karya Heri dipamerkan dalam pameran tunggal berjudul "Animachines" di Färgfabriken, Stockholm, Swedia. Tiga belas karya instalasi Heri yang dipamerkan dalam "Animachines" dinilai merupakan gabungan antara animasi dan animisme. Karya yang dipajang dianggap menarik karena beberapa instalasi dapat melibatkan pengunjung. Berbagai hasil karya Heri tersebut dinilai merupakan sebagai hasil dari pertanyaan Heri terhadap perkembangan budaya dan sosio-politik akibat pengaruh globalisasi dan demokrasi Indonesia, terutama pada masa setelah reformasi.

(profil ini ditulis Agustus, 2016)

sumber:

http://www.trfineart.com/artists/heri-dono/cv

http://www.akar-media.com/heri-donos-first-solo-exhibition-animachines-at-stockholm-sweden-28th-march-until-28th-june-2015/

 

Judul Dokumen Tahun Terbit
Belajarlah Ke Negeri Heri Dono
Liputan Media Massa
2008
CIGE 2008 & Invasi Indonesia
Liputan Media Massa
2008
Critisism and Laughter
Tulisan Lepas
2008
Dongeng Masa Kini Heri Dono
Tulisan Lepas
2008
Heri Dono Gelar Pameran Tunggal
Liputan Media Massa
2008
Memaknai Tanah Tak Bertuan
Liputan Media Massa
2008
Foto suasana pameran Nobody's land
Foto
2008
Tanah Milik Heri
Tulisan Lepas
2008
Pesona Kuasa
Liputan Media Massa
2008
Kritik seni belum jadi budaya di asia.
Liputan Media Massa
1996
Forum Diskusi Biennale Yogyakarta VII/2003 - Identitas Seniman dan Kritik Budaya Global: Melihat ke Luar
Transkripsi
2003
Biennale Seni Rupa Dibuka Malam Ini
Liputan Media Massa
1999
Liputan Media - Bendera Timtim Dikibarkan
Liputan Media Massa
1999
Taman Budaya Yogyakarta Gelar Biennale 1999
Liputan Media Massa
1999
Catatan Bienial Seni Rupa Yogyakarta
Liputan Media Massa
1999
Rupa-rupa Seni Rupa, Paru-paru Seni Rupa, Pura-pura Seni Rupa ?
Liputan Media Massa
1997
Liputan Media - Kebinalan Kreatif Anak-anak Bengal ...
Liputan Media Massa
1999
Representasi Kondisi Seni Rupa Terakhir
Liputan Media Massa
2003
Liputan Media - Keindonesiaan Dalam Tafsir Seniman
Liputan Media Massa
2008
Biennale X 2009 Segera Digelar
Liputan Media Massa
2009
Sama - Sama
Katalog Pameran
Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang
Lain-lain
2009
Biennale Yogya Tanpa Jualan Karya
Liputan Media Massa
2009
Binalnya Anak Muda
Tulisan Lepas
1999