ivaa-online.org

Farah Wardani

Farah Pranita Wardani lahir pada 1 Agustus 1975 di Jakarta. Farah lulus dari jurusan Desain Grafis Universitas Trisakti pada tahun 1998. Kemudian di tahun 2001, ia mendapatkan gelar MA setelah menyelesaikan pendidikannya di Department of Historical & Cultural Studies (20th Century), Goldsmiths College, London, UK. Farah  mengawali kiprahnya di dunia seni ketika magang di Yayasan Seni Cemeti di tahun 2002. Kemudian selama 2000-2006, Farah menjadi pengajar di Universitas Paramadina. Selain itu, Farah juga menjadi Editor di Visual Art Magazine (2004 – 2006). Pada tahun 2007, Farah Wardani menjadi Direktur di  Indonesian Visual Art Archive (IVAA - dulunya bernama Yayasan Seni Cemeti), sebuah lembaga yang terfokus dalam pengadaan arsip digital seni kotemporer di Indonesia. Sejak awal tahun 2015 hingga sekarang, Farah Wardani menjadi  Assistant Director di National Gallery Singapore.

Farah telah berpengalaman mengorganisasi berbagai kegiatan seni di berbagai tempat, seperti di Cemeti Art House, ruangrupa, Edwin's Gallery, Nadi Gallery, Valentine Willie Fine Arts, KL, serta Saatchi Gallery, London. Lalu kemudian pada periode 2012-2013, Farah ditunjuk untuk menjadi artistic director di Biennale Yogyakarta XII 2013.

Menurut Farah, lingkungan seni tidak lagi hanya berperan menjaga dikotomi antara komersil dan non-komersil, atau menjual atau tidak, atau mana yang memiliki nilai lebih tinggi. Saat ini lingkungan seni adalah tentang pemerintah, pengusaha, lembaga swadaya masyarakat, dan semua pelaku seni  yang ada di dalam lingkungan seni, semua untuk saling bekerja bersama. Setiap pelaku seni yang percaya bahwa karyanya dapat berkontribusi dalam perubahan sosial yang lebih baik, akan menemukan keseimbangan antara mekanisme pasar dan idealisme sebagai seniman.

(profil ini ditulis pada November 2016)

sumber:

http://batampos.co.id/2016/03/13/farah-wardani-kurator-indonesia-yang-berkiprah-di-national-gallery-singapore/

http://gugahjanari.blogspot.co.id/2008/04/perbincangan-dengan-farah-wardani.html

http://lifeasartasia.weebly.com/uploads/2/3/6/8/23681555/farah_wardani.pdf

http://www.thejakartapost.com/news/2013/08/05/farah-wardani-digitally-preserving-indonesia-s-arts.html

http://www.whiteboardjournal.com/interview/19916/art-fundamentals-with-farah-wardani/

Judul Dokumen Tahun Terbit
Struktur Organisasi SetNeg
Tulisan Lepas
2013
Sukarno
Tulisan Lepas
2013
Artikel: "Artscope"
Tulisan Lepas
2004
Bersama AAA Menggiatkan Dokumentasi Seni Rupa
Tulisan Lepas
2009
Biennale Jakarta: "Beyond" Yang Nostalgis Dan Jalan Di Tempat
Tulisan Lepas
2006
Bingkai-Bingkai Perjalanan Toeti Heraty
Tulisan Lepas
2006
Dari Objek Menjadi Subjek. Perempuan dalam seni rupa Indonesia
Tulisan Lepas
2006
Galeri Sebagai Ruang Eksplorasi
Tulisan Lepas
2006
Indonesia Kini: Bicara Budaya di Mancanegara Lewat Seni Rupa
Tulisan Lepas
2004
Indonesia Today: Talking Culture Abroad Through Art
Tulisan Lepas
2004
Jatuh Bangun Melati Suryodarmo
Tulisan Lepas
2006
Jim Supangat: Seni Rupa dan Proses Penyadaran Sejarah
Lain-lain
2004
Kulit Kedua Budi Pradono
Tulisan Lepas
2005
Film: Girl With A Pearl Earring. Menggali Misteri Gadis Beranting Mutiara
Tulisan Lepas
2003
Book Series on Sunaryo: Menjelajahi Jagat Sunaryo.
Tulisan Lepas
2007
Rangkaian Karya Yang Menjalin "Guernica"
Tulisan Lepas
Romantika dan Heroisme. Konde-Kerudung yang Lintas Batas.
Tulisan Lepas
2004
Sardono W. Kusumo "Seniman adalah Seorang Cultural Designer!"
Tulisan Lepas
From The Bigger Picture. Seni Kontemporer: Media, Trend, Alternatif, dan Generasi Baru
Tulisan Lepas
Seni Rupa Publik Hari Gini: Sebuah Opini
Tulisan Lepas
Seni Rupa Sebagai Penanda Sejarah
Tulisan Lepas
Street Art, Sepatu Kanvas, dan Semangat Subkultur.
Tulisan Lepas
2005
Tribe Art Commission/Julian Opie/Jakarta
Tulisan Lepas
2005
Ullen Sentalu: Situs Misteri dan Kenangan Para Puteri
Tulisan Lepas