Aminudin TH. Siregar, yang lebih akrab dipanggil Ucok, lahir pada 29 Juli 1973 di Bandung, Jawa Barat. Awalnya Ucok dikenal sebagai seniman dengan karya yang mengangkat tema sosial politik. Kemudian setelah masa Reformasi, Ucok lebih banyak beraktifitas sebagai kurator, kritikus, dan pengajar. Karya Ucok telah dipamerkan dalam berbagai pameran, antara lain: ".Floating Identity" di Galeri Lontar, Jakarta (1998); ".Refleksi" di Edwin's Gallery, Jakarta (2000); ".Traditionelle und Zeitgenösche Kunst aus Java." di Berlin, Jerman (2002); serta pameran tunggalnya ".Ich Kann Keine Kunst Mehr Sehen.", di Gallery Klinkhammer, Dusseldorf, Jerman (2006). Ucok juga terlibat dalam berbagai event dan pameran seni, antara lain sebagai kurator pada Art Jog 10 dan Art Jog 11.

Salah satu alasan Ucok mengubah prespektifnya terhadap seni setelah masa reformasi ialah karena ia merasa pada saat itu kebanyakan karya seni menjadi seragam karena mengangkat tema dan prespektif yang sama, yaitu politik. Akibatnya banyak karya yang dihasilkan dinilainya hanya medioker. Dengan begitu, Ucok merasa seni pada akhirnya dapat berujung kepada kesia-siaan karena tidak memiliki kegunaan yang cukup berarti. Berdasarkan pada hal tersebut, Ucok kemudian membentuk gerakan seni yang mengangkat nihilisme dalam seni bernama "Blupart!". Gerakan "Blupart!" tersebut kemudian diikuti oleh 30 seniman muda dari bandung. Di tahun 1999, Ucok menyusun buku "The History of Blup -- The End of Art in Indonesia and Blup: The End of Nothing" yang berisi pemikirannya tersebut.

Ucok sendiri mengaku merasa lebih nyaman sebagai pengajar daripada kurator. Menurutnya dengan menjadi pengajar, Ucok dapat membagikan pengetahuannya.Hhal tersebut dirasanya menjadi semakin menarik karena dia dan muridnya memiliki minat yang sama, sehingga mudah untuk mengerti satu sama lain. Dengan begitu Ucok kemudian menjadi sangat dekat dengan para muridnya.

(profil ini ditulis pada November 2016)

sumber:

http://www.thejakartapost.com/news/2009/01/11/aminuddin-th-siregar-bandung-art-now-or-never.html

http://www.selasarsunaryo.com/mencari-saya-dalam-sejarah-seni-rupa-saya/