ivaa-online.org
PELAKU SENI

Suwarno Wisetrotomo

Suwarno Wisetrotomo lahir di Kulon Progo 10 Januari 1962. Ia merupakan seorang seniman grafis asli Yogyakarta. Sejak kecil sudah bersinggungan dengan dunia menggambar dan mendengar nama seniman angkatan Raden Saleh, hingga Affandi. Suwarno menempuh Pendidikan S1 di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Fakultas Seni Rupa dan Desain (1982-1988), Pascasarjana S2 UGM Yogyakarta mengambil Program Studi Sejarah (1995-2001). Peserta Program Doktor (S3) Program Studi Kajian Budaya dan Media Sekolah Pascasarjana UGM

Untuk mengkritik pun butuh ilmu. Ia harus punya dasar, argumen yang logis, estetis, dan sebagainya. Benturan-benturan semacam ini sering dijumpai dalam perjalanan awalnya sebagai seorang kurator. Mengkritik orang itu tidak mudah, lebih-lebih seniman. Karena, tidak sedikit seniman yang anti kritik. Perkembangan kurator di Indonesia, memang mengalami kelambanan. Karena kurator memang tidak ada lembaganya, atau pendidikannya. Sehingga, di Indonesia semua kurator biasanya berangkat dari otodidak, atau mengambil inisiatif sendiri. Saat ini ia telah menghasilkan ratusan karya, baik lukisan, karya-karya ilmiah, maupun buku-buku mengenai perkembangan seni rupa di Indonesia. 

Pameran-pameran di tingkat nasional maupun international, tidak pernah luput dari perhatiannya. Pameran di Beijing, Spanyol, dan negara-negara Eropa lainnya pernah diikutinya. Selain menulis kajian ilmiah dan menjadi kurator seni, ia juga pernah menjadi wakil ketua Dewan Kebudayaan DIY periode 2009-2013, editorial Adviser The Journal of Asian Arts and Aesthetics Taiwan sejak 2008 hingga sekarang, Pemimpin redaksi ARS (Jurnal Seni Rupa dan Desain) sejak 2006, Anggota Dewan Kurator Galeri Nasional Indonesia Jakarta periode 2000-2003, Anggota Dewan Kurator Yayasan Seni Rupa Indonesia periode 1997-2002, Anggota Dewan Kesenian DIY periode 1996-2001, Anggota Dewan Kebudayaan DIY periode 2001-2008, Anggota Juri Kompetisi Seni Lukis NOKIA Art Awards tahun 2000, Anggota Juri Kompetisi Seni Lukis ‘Total Indonesia’ tahun 2000, Anggota Juri Kompetisi Seni Rupa Philip Morris Indonesia Art Awards tahun 1996-1997.

Saat ini ia menjabat sebagai dosem di Fakultas seni rupa ISI Yogyakarta. Baginya dunia seni adalah dunia yang tanpa punya batas makna dan wilayah. Seni adalah dunia yang dapat menyampaikan pesan dalam bentuk karya atau visual tanpa terpengaruh masalah bahasa.

Judul Dokumen Tahun Terbit
Liputan Media - Perupa Sunaryo Protes dengan Membungkus Karyanya
Liputan Media Massa
1998
Beberapa tulisan mengenai Proyek Seni "Gelaran Matahati; Kolaborasi Antar Aksi Yogyakarta - Kuala Lumpur"
Lain-lain
2004
Berita Warung Sawah
Lain-lain
2004
Pameran Kekayaan Keragaman
Liputan Media Massa
2003
Suplemen Pameran "Liechtenstein - Yogyakarta: Journey"
Lain-lain
Pemain Korea Main Mata
Tulisan Lepas
2009
Rekaman Audio - Diskusi mengenai Seni Lukis Indonesia Masa Depan dan Tantangannya
Rekaman Audio
1996
Rekaman Audio - Seminar mengenai Evaluasi Perkembangan Seni Lukis Indonesia 1974-1996
Rekaman Audio
1998
Katalog: Pameran "Seni Untuk Semua"
Katalog Pameran
1994
Liputan Media - Menanti Binalnya Biennale
Liputan Media Massa
2005
Liputan Media - Tak Hanya Tampilkan Seni Lukis dan Seni Instalasi
Liputan Media Massa
1996
Liputan Media - 'Biennale', Merestropektif SecaraTuntas
Liputan Media Massa
1996
Catatan Bienial Seni Rupa Yogyakarta
Liputan Media Massa
1999
Rupa-rupa Seni Rupa, Paru-paru Seni Rupa, Pura-pura Seni Rupa ?
Liputan Media Massa
1997
Representasi Kondisi Seni Rupa Terakhir
Liputan Media Massa
2003
Liputan Media - Biennale Yogyakarta VII, Apa yang Kau Cari ?
Liputan Media Massa
2003
Liputan Media - Nasionalisme Baru Tidak Inferior
Liputan Media Massa
2007
Liputan Media - Mencari Bentuk Nasionalisme
Liputan Media Massa
2007
Liputan Media - Mengonsumsi Sebuah Identitas
Liputan Media Massa
2008
Biennale Jogja, Ikon Kota, Isu Bersama
Liputan Media Massa
2008
Liputan Media - Prinsip 'Seni Untuk Seni' Tidak Etis Lagi
Liputan Media Massa
2008
Biennale Jogya: Cermin Kegagapan Kita?
Liputan Media Massa
2008
Liputan Media - Penghargaan Untuk Pembuat Monumen "Selamat Datang"
Liputan Media Massa
2008
Liputan Media - Biennale X Yogyakarta Akan Digelar
Liputan Media Massa
2009