ivaa-online.org

Wayan Sika

I Wayan Sika lahir pada 24 September 1949, di Gianyar, Bali. Pendidikan seni Wayan dimulai ketika memasuki Sekolah Seni Rupa Indonesia di Bali. Kemudian setelah itu, Wayan mendalami Ilmu seni di ASRI selama empat tahun (sekarang menjadi Institut Seni indonesia) Yogyakarta. Di tahun 1970, bersama dengan beberapa rekan dari ASRI, Wayan mendirikan Sanggar Dewata Indonesia. Setelah lulus Wayan kembali ke Bali untuk memulai usaha firnitur. Selama 1982-1983, Wayan dikirim oleh pemerintah Indonesia ke Selandia Baru untuk menggarap furnitur di Kedutaan Indonesia. Kemudian selama tahun 1986-1987, Wayan pergi ke Basel, Swiss. Di tahun 1989, Wayan mendapatkan pesanan dari Museum Basel untuk membuat Barong. Di tahun yang sama, Wayan juga mengadakan pameran tunggal di Basel. Di tahun 1996, Wayan membuka Sika Contemporary Art Gallery, di Ubud, Bali, dan menjadi kurator di sana.

Richard Horstman adalah seorang kritikus dan konsultan seni yang mengikuti perkembangan karya Wayan Sika. Dalam artikelnya yang dimuat pada www.baliartguide.com tahun 2011, Horstman menilai karya yang dihasilkan Wayan murni berasal dari intuisinya. Selama 2004-2011, karya Wayan dilukis diatas kanvas selebar 2 x 3 meter. Dari berbagai karya tersebut dianggap melambangkan pandangan spiritual Wayan. dalam berbagai karyanya tersebut terdapat tulisan mantra dalam bahasa sansekerta, bendera ritual yang digunakan di tibet, figur dalam kepercayaan Hindu, serta bunga teratai. Warna yang digunakan dominan adalah emas dan putih. Dengan cermat, Wayan menggunakan warna-warna yang ada untuk memberi nuansa yang sangat halus, sehingga menghasilkan karya yang sangat rapi.

(profil ini ditulis Agustus 2016)

Sumber:

http://www.baliartguide.com/index.php?option=com_content&view=article&id=100&Itemid=43

http://www.east-westac.com/wayan-sika.html