ivaa-online.org

Widayat

Widayat dilahirkan tanggal 9 Maret 1919 di Kutoarjo, Jawa Tengah. Ibunya seorang pembatik, dan karena itu Widayat akrab dengan dunia lukisan. Setelah tamat HIS (Hollandsche Inlandsche School, Sekolah Belanda) di Trenggalek tahun 1937, ia pindah dan melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan di Bandung, Jawa Barat, serta bertemu dengan pelukis Mulyono. Setiap Minggu Widayat belajar melukis dari Mulyono. Dari tahun 1939 hingga 1942 Widayat bekerja di Palembang sebagai juru ukur pegawai kehutanan. Setelah itu bekerja sebagai juru gambar membuat peta rel kereta api Palembang. Tahun 1945 ia bergabung dengan PMC (Penerangan Militer Chusus), dengan pangkat Letnan Satu dan selanjutnya bergabung dengan divisi Garuda Sumatera Selatan tahun 1945-1947, sebagai Pimpinan Seksi Penerangan. Seksi militer ini membuat Widayat bisa meneruskan kembali kerja lukisnya melalui publikasi poster perjuangan.

 

Tahun 1950 Widayat masuk dan menjadi salah satu dari 45 mahasiswa ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) pertama yang di terima di lembaga baru tersebut. Dia mendapat rekomendasi dari Kantor Urusan Demobilisasi Pelajar (KUDP) yang berkaitan dengan jasanya sebagai prajurit di Sumatera Selatan (1945-1947).Tahun 1954 Widayat dapat menyelesaikan studi-nya dan bersama-sama rekan seangkatannya yakni Sayoga, G. Sidharta, Murtihadi dan Suhendra mendirikan PIM (Pelukis Indonesia Muda) di Yogyakarta. Sambil aktif di PIM, Widayat mengajar di ASRI.Tahun 1960, Widayat belajar ke Jepang hingga tahun 1962 untuk memperdalam bidang seni keramik, ikebana, pertamanan (gardening) dan grafis. Begitu kembali ke Yogyakarta, ia ditunjuk sebagai Ketua Jurusan Seni Dekorasi (kini bernama Disain Ruang Dalam) dari tahun 1962-1983. Widayat menjelajah wilayah seni patung, kriya dan mixed media, juga melakukan pameran di berbagai tempat dan mendapat berbagai macam penghargaan.

 

Widayat mendirikan museum pribadi-nya tahun 1994 di Kota Mungkid Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Widayat wafat dalam usia 83 tahun, pada tanggal 22 Juni 2002.

Judul Dokumen Tahun Terbit
Liputan Media Pameran GNB "Karya Terbaik yang Belum Terungkap Selama Pameran GNB"
Liputan Media Massa
1995
Indonesian Contemporary Art and the Asia Pacific Era/ Seni Rupa Kontemporer Indonesia dan Era Asia Pasifik
Tulisan Ilmiah
1995
Media Review - Pameran Senilukis Indonesia di TIM - Pameran Besar yang Menyedihkan Itu
Liputan Media Massa
1981
Media Review - Menyongsong Dua Pameran Besar
Liputan Media Massa
1980
Media Review - Pameran ASEAN dalam Lukisan
Liputan Media Massa
1979
Media Review - 70 Pelukis se-RI Ikut Pameran di TIM
Liputan Media Massa
1978
Media Review - Reaksi yang Laris, di Samping...
Liputan Media Massa
1978
Media Review - Sebuah Catatan Kaki
Liputan Media Massa
1977
Buku: Seni Lukis Indonesia Baru – Sebuah Pengantar
Lain-lain
1976
Liputan Media - Bermacam Cara Memecahkan Komponen Fisik Seni Rupa
Liputan Media Massa
1975
Media Review - Perspektip Baru dalam Seni Rupa Indonesia
Liputan Media Massa
1975
Media Review - Dinamika Kreatif Atau...
Liputan Media Massa
1975
Media Review - Malam Perdamaian, Inikah Sebuah Penyembelihan Kreativitas?
Liputan Media Massa
1975
Media Review - Abas Alibasyah: Tidak Ada Sangkut Pautnya Dengan Desember Hitam
Liputan Media Massa
1975
Media Review - Gado-gado, Ya Biar...
Liputan Media Massa
1975
Media Review - 5 Lukisan Terbaik Terpilih dari Pameran Besar Seni Lukis Indonesia 74
Liputan Media Massa
1974
Katalog Pameran Penanda Jejak
Katalog Pameran
2006
Katalog Pameran - Pameran Apresiasi Senilukis 1997
Katalog Pameran
1997
Report From Indonesia: On Their Own Terms
Tulisan Lepas
1996
Liputan Media - H Widayat
Liputan Media Massa
1996
Gemuruh Pasar yang Tidak Mencerdaskan
Tulisan Lepas
2001
Spiritualisme dalam Seni Kontemporer
Tulisan Lepas
2007
Merespon "Badai" Raden Saleh
Tulisan Lepas
2010
Katalog Pameran Besar Senilukis Indonesia 1974
Katalog Pameran
1974