ivaa-online.org
PELAKU SENI

Pius Sigit Kuncoro

Pius Sigit Kuncoro lahir pada 17 April 1974 di Yogyakarta. Pius mendapat pendidikan seni di Institut Seni Indonesia selama 1992-1998. Pius juga mengikuti beberapa workshop dan residensi, yaitu di "Artist in residence" di Ibaraki, Jepang (2001-2002); "Artist workshop" di Nagoya, Jepang (2003); "KHOJ artist workshop" di Bangalore, India (2004); "Artist in residence" di Fukuoka Asian Contemporary Art Museum, Jepang (2005); dan "Artist in residence" di CAP House Kobe, Jepang (2007).

Pada tahun 1999, Pius bersama Bintang Hanggono, dan Wildan Antares mendirikan sebuah sebuah kelompok art-performance interdisipliner bernama "Geber Modus Operandi". Awalnya Pius dikenal menghasilkan karya berupa performance-art, namuan dalam perkembangannya Pius juga mengunakan medium drawing dan seni lukis untuk karyanya. Karya dua dimensi Pius dikenal memiliki gaya realis dengan pesan berupa kritik satir.

Pius pertama kali melakukan performance art pada tahun 1999 di Yogyakarta, Makassar, dan Den Haag (Belanda). di tahun 2000, Pius melakukan pameran tunggal pertamanya yang berjudul "I Feel Fine" di Kedai Kebun, Yogyakarta. Pameran tunggal Pius  lainnya antara lain "Pertempuran Terakhir" di IVAA Hobby Studio, Yogyakarta (2008); "Mission Sacre" di SIGIart Gallery, Jakarta (2009); "Jowo Adoh Papan" di Via Via Café Traveller, Yogyakarta (2011); dan "Nyandhi Wara" di Sangkring Art Space, Yogyakarta (2011).

Dalam pameran "Nyandhi Wara", Pius menampilkan 25 karya berupa lukisan cat air diatas kanvas. Pada salah satu karyanya yang berjudul "Ngadigang Ngadigung Rung Adiguna", Pius menggambarkan seorang petinju dengan kumis seperti Charlie Chaplin yang sedang bercermin. Punggung petinju tersebut bertatto "Restu Ibu", dan di sekitarnya terdapat foto ibunya, serta di cermin terdapat bayangan dirinya dan seorang wanita yang tertidur di kasur. Salah satu karya yang dipamerkan tersebut dinilai menggambarkan suka duka kehidupan dalam satu frame cerita utuh, dengan cara yang ringan dan humoris.

(profil ini ditulis pada Agustus 2016)

Sumber:

http://www.tonyrakaartgallery.com/contemporary-art/artist-pius-sigit-kuncoro.php

http://www.biennalejogja.org/2013/artist/pius-sigit-kuncoro-idn-2/

http://www.thejakartapost.com/news/2011/12/24/a-bittersweet-javanese-life.html

 

Judul Dokumen Tahun Terbit
Biennale Yogyakarta VII Takes On A New Look
Liputan Media Massa
2003
Poster: Biennale VII Yogyakarta 2003: Countrybution
Poster - Pamflet
2003
Countrybution Biennale Jogjakarta
Liputan Media Massa
2003
Pameran Kekayaan Keragaman
Liputan Media Massa
2003
Press Release: Pameran "Read!"
Lain-lain
2002
Pameran Seni Rupa "Read!" Di Rumah Seni Cemeti
Liputan Media Massa
2002
Ramai-Ramai Membaca Di Ruang Galeri
Liputan Media Massa
2003
Baru Pertama Bikin Kaget Pustakawan
Liputan Media Massa
2003
Perupa Yogya pameran di Perpustakaan
Liputan Media Massa
2003
Undangan Pameran "Read"
Poster - Pamflet
2003
Yang Muda Yang Jenaka
Tulisan Lepas
2008
Dokumentasi Video: Sorak Sorai Identitas
Rekaman Video
2003
Wawancara dengan Pius Sigit Kuncoro tentang Mystical Machine Made in Indonesia
Rekaman Audio
1999
Representasi Kondisi Seni Rupa Terakhir
Liputan Media Massa
2003
Biennale Jogja, Ikon Kota, Isu Bersama
Liputan Media Massa
2008
Liputan Media - Perupa Yogya Adakan Biennale Anak I
Liputan Media Massa
2009
Biennial Yogyakarta VII Takes On A New Look
Liputan Media Massa
2003
Pertanyakan Stigma Lewat Seni Mural
Liputan Media Massa
2003
Materi Presentasi Public Hearing BINALnya BIENNALE
Lain-lain
2009
Transkrip Public Hearing BINALnya BIENNALE
Transkripsi
2009
BINALnya BIENNALE
Lain-lain
2009
Transkrip - Wawancara dengan Ong Hari Wahyu oleh Pius Sigit Kuncoro
Transkripsi
2009
Transkrip - Wawancara dengan Syahrizal Pahlevi oleh Pius Sigit Kuncoro
Transkripsi
2009
Transkrip - Wawancara dengan Agung Kurniawan oleh Pius Sigit Kuncoro dan Grace Samboh
Transkripsi
2009