ivaa-online.org

BINALnya BIENNALE

Tanggal Publikasi : 27 April 2009
Deskripsi :

Hasil penelitian Sigit Pius Kuncoro dalam projek IVAA Archive Retro: Biennale III Jogja & Binal Experimental Art 1992: Penggalian Kembali Sebuah Penanda Zaman.

 

Sebagai kegiatan bayangan yang multidimensional, disadari atau tidak, kehadiran ‘BINAL’ berdiri di antara titik kesadaran dan emosi. Kata ‘Binal’ menjadi kata kunci yang membuka dua dimensi sekaligus, dimensi kesadaran yang merujuk pada ‘BIENNALE’, dan dimensi emosi yang merujuk pada ‘keliaran’. Posisi mendua seperti ini senantiasa memunculkan silang sengkarut kepentingan dan interpretasi, sehingga tampak seperti sulapan yang sulit untuk dijelaskan.

Seperti apa yang dijelaskan Hari Wahyu bahwa dirinya sebagai salah satu penggagas ‘BINAL’ bahkan tidak pernah tahu bagaimana kronologi munculnya The Japan Foundation sebagai penyandang dana, atau bagaimana munculnya majalah-majalah seperti TEMPO, HUMOR, MATRA, SWA Sembada, dan Forum Keadilan sebagai supporter yang meliput dan mengulas ‘BINAL’, semua muncul begitu saja seperti sulapan.

Agung Kurniawan juga mengatakan hal serupa, sebagai koordinator lapangan ‘BINAL’, dirinya juga tidak tahu secara tepat bagaimana kronologi bergabungnya seniman-seniman muda dari kampus FSRD ISI Gampingan. Mereka tiba-tiba muncul di tengah persiapan, dan sudah memiliki lokasi kegiatan sendiri di Stasiun Tugu.

(Cuplikan hasil penelitian Sigit Pius Kuncoro BINALnya BIENNALE dalam projek IVAA Archive Retro: Biennale III Jogja & Binal Experimental Art 1992: Penggalian Kembali Sebuah Penanda Zaman)

Pelaku Seni Terkait : Pius Sigit Kuncoro
Karya Seni Terkait :
Peristiwa Terkait : Public Hearing BINAL-nya BIENNALE, Binal Eksperimental Arts '92