ivaa-online.org
KOLEKSI DOKUMEN

Transkrip - Wawancara dengan Riyanto oleh Pius Sigit Kuncoro dan Grace Samboh

Tanggal Publikasi : 24 Juli 2009
Deskripsi :

Makanya, terus saya berpikir eh... opo... semacam kegelisahan saya melihat ekspresi di wayang orang itu, banyak orang digantikan itu. Gitu. Dari sudut kepercayaan sendiri  misalnya tokoh itu yang kita miliki, opo... Gatot Kaca. Terus, saya coba ngambil itu. Kemudian, eh... saya juga idenya ini sejalan dengan... “oh, iya.” Munculnya ide itu kan karena dipilihnya tempat Stasiun kan karena ngalir kan. “Oh ya, tempat Stasiun ni ini.” Langsung, saya punya ide ini karena kalau stasiun adalah salah satu alat transporasi. Kalau seorang Gatot Kaca yang biasanya terbang, kok naik kereta api berarti kan ini salah satu sim... (tertawa, trans) simbol bahwa Gatot Kaca udah nggak bisa terbang lagi. Kenapa dia pergi naik kereta api. Gitu aja. Saya idenya itu kan, performance-nya 4 hari ya seperti penumpang kereta api. Datang ke stasiun bawa kardus. Ya, dari Gampingan jalan kaki, misalkan, naik bus gitu. Setiap hari gitu pulang-pergi.

 

(Cuplikan Wawancara dengan Riyanto, terkait penelitian Sigit Pius Kuncoro dan Grace Samboh dalam projek IVAA Archive Retro: Biennale III Jogja & Binal Experimental Art 1992: Penggalian Kembali Sebuah Penanda Zaman)

Pelaku Seni Terkait : Riyanto , Pius Sigit Kuncoro , Grace Samboh
Karya Seni Terkait : Gatotkaca Menggugat Biennale
Peristiwa Terkait : Public Hearing BINAL-nya BIENNALE, Binal Eksperimental Arts '92