ivaa-online.org
KOLEKSI DOKUMEN

Jiwa dan Penjelmaan, Isi dan Bentuk

Tanggal Publikasi : 1948
Deskripsi :

Lokasi teks

Judul Tulisan

Kata/Kalimat

Polemik 3 – Jiwa dan Penjelmaan, Isi dan Bentuk

Halaman 204, 205, 206, 207, 208, 209, 210, 211, 212, 213, 214, 215, 216, 217, 218, 219, 220

Jiwa dan Penjelmaan, Isi dan Bentuk – Sutan Takdir Alisjahbana

Arca;
tari;
wayang;
roh Jawa;
roh Hindu;
roh Katolik;
roh kebudayaan kuno;
stijl;
kebudayaan Katolik;
kebudayaan Tionghoa;
filsuf Hindu;
kaum Orientalis;
kaum Zending;
Missi;
pergerakan modern;
zaman Melayu Polynesia;
kebudayaan Barat;
kebudayaan Islam;
budaya Arab;
budaya klasik Hindu-Buddha;

 

No. Panggil Perpustakaan IVAA

-

Judul

POLEMIK KEBUDAYAAN
Pergulatan Pemikiran Terbesar dalam Sejarah Kebangsaan Indonesia

Penyusun

Penulis – Sutan Takdir Alisjahbana, Sanusi Pane, Dr. Purbatjaraka, Dr. Sutomo, Tjindarbumi, Adinegoro, Dr. M. Amir, Ki Hajar Dewantara
Pengumpul – Achdiat K. Mihardja
Editor – Tim Editor Balai Pustaka
Desain Kover – Dimas Nurcahyo
Penata Aksara – Kunti dan Sakun
Penyelaras Bahasa – Sri Kartini K. Pardede

Penerbit

PT Balai Pustaka (Persero)
Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta 10710
Telp. (021) 3451616
Fax  (021) 3855736
BP. No. 1661

Tahun terbit

Cetakan pertama - 1948

Informasi lain

-

Kutipan

Kata Pengantar (Balai Pustaka)
Hal. Vi, paragraf 3,4

Ada baiknya kita merenungkan kembali konsep keindonesiaan yang digulirkan oleh Sutan Takdir Alisjahbana. Konsep yang sangat visioner dalam memandang Indonesia ini mendapat tentangan dari banyak tokoh kebudayaan dan pendidik Indonesia pada masa itu. Polemik – yang kemudian kita sebut sebagai Polemik Kebudayaan – ini membuka pandangan dan wawasan bangsa Indonesia bahwa mereka benar-benar ada perbedaan nyata dalam memandang titik tolak Indonesia sebagai bangsa. Perbedaan ini akan menentukan langkan bangsa Indonesia ke depan.
Sedemikian ramainya pembicaraan tentang polemik yang terjadi saat itu, tetapi tidak semua orang mengenal pemikiran Sutan Takdir Alisjahbana dan pemikiran orang-orang yang bersebrangan dengannya. Polemik ini menjadi acuan yang sangat relevan saat ini untuk dikaji kembali. Tujuannya agar kita bisa melihat kembali konsep kebudayaan Indonesia yang semakin carut-marut ditelah oleh masalah-masalah yang berkepanjangan.

 

Pelaku Seni Terkait : Sutan Takdir Alisjahbana , M Amir
Karya Seni Terkait :
Peristiwa Terkait :