Herry Dim memberikan beberapa catatan penting untuk perkembangan Biennale Seni Lukis VIII. Pertama, sangatlah penting dicatat bahwa tidak ada biennale lain selain Biennale Seni Lukis Indonesia. Oleh karena itu harus mampu mengakomodasi segala kemungkinan dalam lukisan. Itu suatu kerja keras yang perlu dilakukan. Kedua, karya-karya yang dipamerkan di biennale menghadapi isu pluralisme. Tidak hanya dalam segi geografis, tetapi juga dalam segi nilai dan kecenderungan individu. Menghadapi isu pluralisme, acara ini sering memilih adil dengan melakukan generalisasi. Pada kenyataannya, generalisasi mengakibatkan biennale menjadi samar.