ivaa-online.org
KOLEKSI DOKUMEN

Pameran Lukisan Anugerah Seni: Sisa-Sisa Semangat Sudjojono

Tanggal Publikasi : 17 Mei 1977
Deskripsi :

Dalam tulisan ini, kritikus seni Agus Dermawan T. memberikan kritik dan ulasan mengenai karya-karya S. Sudjojono yang dimulai dari awal perjalanan kariernya. Sejak Sudjojono merintis Persagi (Persatuan Ahli Gambar Indonesia), dia mulai dikenal sebagai seorang pejuang, konseptor, juru bicara, dan pencipta. Bahkan, di tahun 1970, pemerintah memberikan anugerah atas jasa-jasanya tersebut.

Sebagai sebuah medium, S. Sudjojono kerap kali menggunakan karyanya untuk mencatat perasaan. “Seni lukis adalah jiwa ketok (tampak),” begitulah konsep seni lukis Sudjojono. Pelukis yang berasal dari Kisaran, Sumatra ini memamerkan sembilan belas karya pada 15-30 April 1977 (tempat tidak disebutkan). Menurut Agus, seni sebagai medium pencatatan tampak pada lukisan-lukisan Sudjojono dengan judul “Jaman Emas”, “Permata Berserakan”, dan “Yudas”. “Mengasyikkan untuk disimak dan gampang untuk segera dihayati … Lembaran-lembaran dari buku harian yang sarat dengan peristiwa,” tulisnya.

Ketika membandingkan dengan karya-karya awal, Agus melihat ada penurunan semangat berkarya dari Sudjojono dalam karya-karya seperti “Mawar” dan “Kali Ciesek”. Sapuan-sapuan kuas yang disertai warna-warna pekat menggelap masih “gagah, memotong, dan menoreh-noreh”, tetapi menurut Agus tidak mengesankan pelukis profesional karena kesannya yang asal-asalan. Penurunan kualitas ini membawa dugaan bahwa yang hadir hanyalah sisa-sisa semangat Sudjojono. (PS)

Pelaku Seni Terkait : Agus Dermawan T
Karya Seni Terkait :
Peristiwa Terkait :