ivaa-online.org
KOLEKSI DOKUMEN

Pop Art: Dari Pispot hingga Mick Jagger

Tanggal Publikasi : 19 Juli 1983
Deskripsi :

Persoalan seni populer, atau biasa disebut dengan pop art, menyajikan begitu banyak bentuk dan kebebasan dalam mengekspresikannya. Purnama Sidhi memulai membahas pop art dengan karya “Kiriman Salju dari Seorang Teman di Kanada” dalam pameran Essentialisme Pop Art oleh Tulus Warsito dan Budi Sulis. Karya tersebut hanya menyajikan air dalam baskom yang dimasukkan dalam pustek. Pop art mencoba menggali sisi keindahan apa adanya tanpa tedeng aling-aling. Ini dibuktikan dari beberapa karya aliran pop art yang justru mengangkat benda-benda keseharian seperti pispot, kaleng sop, dan benda-benda yang digunakan dalam keseharian manusia pada layaknya. Menurut Sidhi, kekayaan pop art inilah yang lantas menjadi kekuatannya; ia tidak menolak pada banalitas manusia; ia justru memeluk ketelanjangan banalitas ini; ia menawarkan bahwa keindahan itu tidak harus melulu keluar dan lahir dari sebuah momen yang istimewa, yang tidak terjadi pada setiap hari hidup manusia; ia ada justru di dalam keseharian manusia, begitu menurut pandangan pop art. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Andy Warhol, ditampilkan pula oleh Budi Sulis dan Tulus Warsito dengan mencoba menampilkan keindahan yang apa adanya. Warhol misalnya, dalam film Empire, yang ia buat sendiri, berdurasi delapan jam dan hanya menampilkan Empire State Building dari salah satu sudut. Lain lagi dengan pelukis dan pematung, Edward Kienholz yang pernah memberikan efek teror pada karyanya yang berjudul “The State Hospital”. Dalam karyanya ini, ia menampilkan seorang lelaki yang lusuh dan kumuh untuk menggambarkan pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit kelas bawah. Untuk menambah terornya, ia juga menambahkan efek suara pantul dan bau busuk yang berasal dari pispot yang ada di bawah patungnya. Seolah-olah ia ingin membawa para penikmat karyanya ke dalam gedung rumah sakit negara (The State Hospital) dan mencoba mencicipi atmosfer yang ada di dalamnya. Purnama Sidhi mengurai pop art, walau sering dianggap remeh karena mengangkat banalitas, ia justru menjadi jalan alternatif yang mulus untuk membawa seni masuk jauh lebih dalam ke dalam hidup manusia. (YM)

Pelaku Seni Terkait : Ipong Purnama Sidhi
Karya Seni Terkait :
Peristiwa Terkait :