ivaa-online.org

Agan Harahap

Yohanes Paganda Halasan Harahap, lebih dikenal dengan Agan Harahap, lahir pada 28 Januari, 1980 di Jakarta. Agan mulai menjadi Ilustrator sejak menjadi mahasiswa di Sekolah Tinggi Desain Indonesia di Bandung. Setelah menyelesaikan kuliahnya di tahun 2005, ia menjadi seorang fotografer di Trax Magazine, sebuah majalah yang berfokus pada bidang musik. Selain sebagai fotografer, Agan juga dikenal sebagai seniman Digital imaging. Karya Agan dikenal memiliki kombinasi antara satir dan parodi di kehidupan sosial.

Karya Agan pertama kali mengikuti pameran bersama di STDI yang berjudul “Manusia Diatas Kertas” (2001). Sejak saat itu, Agan mulai aktif mengikuti berbagai pameran bersama, diantaranya JPG Fashion Photography, di Space Gallery, Amerika Serikat (2007); Indonesia Art Award, di Galeri Nasional, Jakarta (2008); CUT 09 Figure New Photography Form Southeast Asia, di Valentine Willie Fine Art, Kuala Lumpur, Singapura dan Manila (2009); Cut 10 New Photography from Southeast Asia “PARALLEL UNVIVERSE ” di Valentine Willie Fine Art Kuala Lumpur, Singapura, Manila, dan Jogjakarta; Daegu Photo Biennale 2010, di Daegu Culture and Arts Center, Korea Selatan (2010); dan Month of Photography Tokyo, Ricoh Ring Cube Gallery, Jepang (2011); “FOTOGRÁFICA BOGOTÁ 2011”, di Galeria Christopher Paschall S.XXI , Bogota, Colombia (2011);  “Jakarta Biennale 2015” di Jakarta (2015); dan “ArtJog 2016” di Jogja National Museum, Yogyakarta (2016).

Pameran tunggal Agan Harahap pertama kali diadakan pada tahun 2009 di Ruang MES 56, Yogyakarta, dengan judul “SAFARI”. Kemudian setelah itu Agan juga mengadakan pameran tunggal berjudul “SUPERHISTORY” di at Viviyip Artroom, Jakarta (2010), “Holy War” di Richard Koh Fine Art, Kuala Lumpur, Malaysia (2011), “Singapore Art Stage-Project Stage” di Marina Bay, Singapura (2011) dan “Superhistory” di Ion Art Space, Singapura (2011).

Delapan karya fotografi Agan yang berjudul “Project Mercury” dipamerkan dalam pameran “Beyond Boundaries: When Collector Curates a Show” (Jakarta, 2013). Karya-karya Agan tersebut menampilkan obyek foto puncak dan lembah Gunung Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Menurut Dr. Wiyu Wahono, kolektor yang menjadi salah satu kurator dalam pameran tersebut, karya Agan berhasil mengubah cara pandang pengunjung terhadap karya fotografi. Tahun 2008, Agan menjadi nominator untuk Indonesia Art Award di Galeri Nasional Indonesia.

(profil ini ditulis Agustus, 2016)

Sumber:

www.premioceleste.it/_files/cstudios/curr_24805.doc

http://www.sarasvati.co.id/en/artnalysis/05/when-the-roles-of-collector-and-curator-cross-over/

http://jakartaglobe.beritasatu.com/features/modern-art-takes-center-stage-new-exhibition/