ivaa-online.org
PELAKU SENI

Arin Dwihartanto

Arin Dwihartanto Sunaryo lahir pada tahun 21 Januari 1978 di Bandung, Jawa Barat. Di tahun 2001, Arin mendapatkan gelar S1 dari seni murni di ITB Bandung. Kemudian pada tahun 2005, Arin memperoleh gelar MFA dari Central Saint Martins College of Art and Design, London, UK.

Pameran bersama yang pertama kali diikuti Arin adalah pada PEKSIMINAS di tahun 1997. Kemudian di tahun 1999, Arin mulai mengikuti pameran bersama di luar negeri, yaitu pada Phillip Morris Art Awards Exhibition, di National Gallery, Kuala Lumpur, Malaysia. Karya Arin mulai dipamerkan dalam pameran tunggal pada tahun 2000, pada “Machine Head” di Koong Gallery, Jakarta.

Pada awalnya, karya Arin banyak dipengaruhi oleh komik dan manga Jepang. Namun ketebalan cat yang digunakan seringkali menganggu karena memerlukan waktu panjang untuk mengering. Baru di tahun 2008, Arin bereksperimen dengan resin. Menurut Arin, resin nyaman digunakan sebagai media berkarya karena lebih cepat kering. Di tahun 2008, Arin mulai memamerkan lukisan dengan medium resin di pameran bersama berjudul “GANTI OLI: Contemporary Paintings from Indonesia” di Singapura. Pada tahun 2016, karya Arin dipamerkan pada dua pameran bersama di Singapura, yaitu pada “Constituent Concreteness”, di Mizuma Art Gallery dan “ARNDT” di Art Stage Singapore 2016.

Arin telah beberapa kali mendapatkan penghargaan, diantaranya pada PEKSIMINAS (1997), Phillip Morris National Art Award di Jakarta (1999), Top 25 Asia-Europe Young Artist Painting Competition, di Korea Selatan (2000), dan di Indofood Art Awards (2002).

Dalam pameran tunggal Arin yang berjudul “Fluid Friction #2” (Jakarta, 2010), Hendro Wiyono (kurator) menilai karya Arin tidak hanya berupa abstraksi, melainkan dapat menarik imajinasi dari para penontonnya.

(profil ini ditulis Agustus, 2016)

http://www.nytimes.com/2014/10/23/arts/international/the-indonesian-painter-arin-dwihartanto-sunaryo-is-showing-at-the-fiac-art-fair-in-paris.html

http://artradarjournal.com/backup/2013/09/20/sip-three-generations-of-indonesian-art-in-singapore-picture-feast/

Fluid Friction #2 (702 Dwi F)