ivaa-online.org
PELAKU SENI

Bambang Toko Witjaksono

Bambang "Toko" Witjaksono lahir pada 27 Maret 1973 di Yogyakarta. Ia menyelesaikan pendidikannya di Institut Seni Yogyakarta pada tahun 1997, dan mendapatkan gelar master dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 2005. Karya Bambang telah dipamerkan dalam berbagai pameran, baik pameran bersama maupun tunggal. Beberapa pameran tunggal Bambang Toko antara lain: "Totally Smoked" di Lembaga Indonesia Perancis, Yogyakarta (2001); "Mas Makelar" di Cemeti Art House, Yogyakarta (2001); "Gareng-Petruk (Tribute to Tatang S)" di Kedai Kebun Forum, Yogyakarta (2004); "Sweet Dreams" di TOIMOI Art Design Gallery, Jakarta (2007); "Pictography" di Darwin Visual Art Association, Darwin, Australia (2008); "Titian Muhibah-Serumpun" di Valentine Willie Fine Art, Kuala Lumpur, Malaysia (2009); "Titian Muhibah" di Langgeng Gallery, Jakarta (2010); dan "Batikkomik" dalam Equator Art Projects, Singapura (2014).

Tony Godfrey, dalam pengantarnya di katalog “Batikkomik”, menilai gaya pop-art yang digunakan Bambang hampir menyerupai yang digunakan oleh Andy Warhol di AS, namun dengan humor yang lebih membumi. Hal tersebut membuat tema yang diangkat Bambang dalam karyanya, yaitu seringkali berupa kritik sosial, lebih mudah diterima oleh siapapun. Menurutnya dibalik karyanya yang mengangkat konsumerisme di permukaan dan satir yang dibawakannya, Bambang Toko selalu lebih mengutamakan sisi yang sangat manusiawi.

Di tahun 1997, Bambang Toko bersama Popok Tri Wahyudi, Samuel Indratma dan Ari Diyanto membentuk kelompok seni Apotik Komik. Apotik Komik melalui proyek seninya "Sama-sama" dinilai memiliki andil dalam mempopulerkan Mural di Indonesia pada awal tahun 2000an. Kelompok tersebut kemudian membubarkan diri pada tahun 2004. Pada tahun 2008-2009, Bambang menjadi salah satu pencetus adanya Art Jog (awalnya bernama Jogja Art Fair). Art Jog adalah sebuah festival dan pasar seni rupa kontemporer berskala internasional yang digelar secara tahunan di Yogyakarta. Dalam perkembangannya, Art Jog melibatkan juga para seniman dari luar negeri. Di tahun 2016, seniman yang terlibat dalam Art Jog terdiri dari  62 seniman Indonesia, empat seniman Jepang, satu seniman Australia, Malaysia, Filipina, dan tiga seniman dari Liechtenstein. Selain itu, Art Jog juga memiliki perbandingan pengunjung Indonesia yang hampir sama dengan pengunjung dari luar negeri, seperti Singapore, Australia, Inggris dan Hong Kong.

(profil ini ditulis pada November 2016)

sumber:

http://indonesiaartnews.or.id/artikeldetil.php?id=7

http://www.thejakartapost.com/news/2015/06/29/bookworm-bambang-toko-witjaksono-finding-artistic-inspiration.html

http://www.eqproj.com/bambang-toko-witjaksono.html

https://theartling.com/artzine/2015/06/16/interview-bambang-toko-witjaksono/

http://kurasi.co/2016/06/art-jog-montase-seni-rupa-kontemporer-indonesia/