ivaa-online.org

Daoed Joesoef

Daoed Joesoef lahir pada 8 Agustus 1926 di Medan. Ia dilahirkan dari pasangan Moehammad Joesoef dan Siti Jasiah asal Jeron Beteng, Yogyakarta. Dia menikah dengan Sri Sulastri dan memiliki seorang anak bernama Sri Sulaksmi Damayanti. Selagi menempuh Pendidikan Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta, ia bergabung dengan Tentara Brigade 17 Batayon 300. Berdinas di Komando Militer Kota Besar Jakarta Raya (1950-1951). Anggota dan pengurus “Angkatan Seni Rupa Indonesia” di Medan (1946). Menjadi anggota TKR Divisi IV Sumatera Timus (1945-1946). Ketua cabang Yogyakarta “Seniman Indonesia Muda” (1946-1947). Menempuh Pendidikan di Universitas Indonesia (1950-1959) dalam Fakultas Ekonomi dan di Université Pluridisciplinaires de Paris I- Panthéon Sorbone (1964-1972). Ia memperoleh gelar sarjana ekonomi, doktor di Ilmu Keuangan Internasional dan Hubungan Internasional, dan doktor di Ilmu Ekonomi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Pembangunan III (1978-1983). Pada masa jabatannya, ia terkenal mengeluarkan berbagai kebijakan yang dianggap kontroversial, seperti NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan) yang memisahkan kegiatan berpolitik dari kampus, merlarang masa liburan di bulan puasa, dan mengubah tahun ajaran dari Januari ke bulan Juli mulai tahun 1979. Selesai masa jabatan ia menjadi anggota DPA-RI (1983-1988) dan ketua Dewan Direktur CSIS (1972-1998). Pemegang Tanda Kehormatan menerima penghargaan Mahaputra Adipradana dari Pemerintah Indonesia pada tahun 1982 dan Commandeur dans I’Ordre des Arts er des Lettres dari Pemerintah Perancis tahun 1983. Semasa hidupnya ia menulis sejumlah buku, antara lain Emak (2003), Borobudur (2004), dan Dia dan Aku (2006).