ivaa-online.org
PELAKU SENI

Mahardhika Yudha

Mahardika Yudha lahir pada 23 Januari 1981 di Jakarta. Ia lulus sekolah menengah pada tahun 1999. Hingga tahun 2005, Yudha melakukan berbagai pekerjaan seperti pengetik buku, pengelola supermarket, hingga buruh di pabrik otomotif.  Di tahun 2003, Yudha pertama kali terlibat dalam project-video pada tahun 2003, yang bernama “Massroom Project”. Dari proyek tersebut Yudha akhirnya terlibat dalam pendirian Forum Lenteng. Di tahun 2008, Yudha mulai terlibat di Ruang Rupa pada bagian pengembangan seni video. Pada tahun yang sama, Yudha mengikuti residensi dalam program “Periferry [1.0], KHOJ Guwahati-Desire Machine Collective” di India. Yudha kemudian juga mengikuti “Program JENESYS” di Jepang pada tahun 2011-2012. Di tahun yang sama, Yudha juga terlibat dalam proyek seni “INFLUX-Riverscape”.

Yudha telah terlibat sebagai penata skrip, sutradara, penata kamera, dan penata gambar dalam berbagai proyek video. Proyek videonya antara lain/; Sunrise Jive (2005); Huni (2007); Rencana Esok Hari (2007); Kitos, Selamat Tinggal Kota Merah (2007); Huni (2007); Rencana Esok Hari (2007); Kitos, Selamat Tinggal Kota Merah (2007); Huni (2007); Disko Plastik (2008); Lingkaran X (2008); Ketika Aku Pulang, Tidak Ada Mamah di Depan Pintu (2008); Balada Hari Raya (2008); Kemarin (2008); Anak Sabiran di Balik Cahaya Gemerlapan (Sang Arsip) (2013).

Yudha pertama kali mengadakan pameran tunggal pada tahun 2009 dengan judul “Footage Jive” di RURU Gallery, Jakarta. Selama tahun 2010-2011, Yudha menjadi asisten kurator untuk pameran Seni Media yang diselenggarakan Direktorat Kesenian, Kembudpar. Pada tahun 2011, Yudha untuk pertama kalinya sebagai kurator dalam “OK. Video FLESH – 5th Jakarta International Video Festival”

Pada tahun 2013, Yudha menjadi direktur dalam “Ok.Video-6 th Jakarta International Video Festival”.  Event tersebut mengangkat tema “Muslihat”, untuk mengeksplorasi cara mengatasi ketiadaan teknologi. Karya yang ditampilkan menunjukan bagaimana cara seniman memanfaatkan keterbatasan bahan yang ada tanpa menghilangkan estetika. Dalam festival tersebut karya yang ditampilkan merupakan karya berbasis proyek yang dipresentasikan dalam bentuk kanal tunggal, kanal multi, dan instalasi objek.

(profil ini ditulis pada Agustus 2016)

Sumber:

http://anaksabiran.akumassa.org/biografi/

http://atasenita.blogspot.co.id/2013/09/perpaduan-seni-dan-teknologi-muslihat.html