ivaa-online.org

Nasirun

Nasirun lahir pada 1 Oktober 1965 di Cilacap, Jawa Tengah. Selama 1987-1994, Nasirun mendapat pendidikan seni di Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Rupa, Yogyakarta. Pada tahun 1993 Nasirun mengadakan pameran tunggal pertamanya, yaitu di  Mirota Kampus dan Cafe Solo, Yogyakarta. Pameran tunggal Nasirun lainnya adalah “Ngono Yo Ngono, Mung Ojo Ngono”, di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta (1999); Pameran Tunggal di Nadi Gallery, Jakarta (2002); “Salam Bekti”, di Sangkring Art Space, Yogyakarta (2009); “Uwuh Seni” di Salihara Gallery, Jakarta (2012); “Rubuh-Rubuh Gedhang” di Bentara Budaya Yogyakarta (2013); “The Breath of Nasirun: Metamorphosis of Tradition” di Mizuma Art Gallery, Tokyo, Jepang; dan ”RUN: Embracing Diversity’’, di UMY, Yogyakarta (2016).

Karya Nasirun sudah puluhan kali dipamerkan dalam pameran bersama, antara lain pada “Summit Event Bali Biennale 2005; “Pameran Bersama Foto, Grafis, Lukisan; People Need The Lord”, Jakarta (2006); Biennale Jogja IX: Neo-Nation (2007); “Un[real]”, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta (2009); “Common Sense”, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta (2010);  “One East Asia ‘Crouching Tiger and Hidden Dragon’" di Artspace Galleries, London, Inggris; dan "Esa Sampoerna" di Surabaya (2012).

Nasirun telah meraih beberapa penghargaan, antara lain, Juara I dan Juara II Porseni se-Karesidenan Banyumas, Juara II Lomba Kaligrafi, Juara Lomba Lukis Promosi Pariwisata Kabupaten Cilacap, Juara II Lomba Lukis Celengan pada Dies Natalis Sastra UGM, Sketsa dan Seni Lukis Terbaik ISI Yogyakarta, Mc Donald Award pada Lustrum ISI Yogykarta ke-10, dan Philip Morris Award 1997.

Dalam pameran tunggalnya di tahun 2016 yang berjudul “RUN: Embracing Diversity’’, Nasirun mendapatkan tiga penghargaan dari Museum Rekor Indonesia. Penghargaan tersebut adalah “Pelukis dengan media mobil terbanyak”, “Pelukis  dengan media pagupon yang disusun berbentuk miniatur Candi Borobudur terbanyak”, dan “Pelukis dengan media lukisan pada meja kayu utuh terbanyak”. Menurut Suwarno Wisetrotomo sebagai kurator, pameran tunggal Nasirun tersebut merupakan perwujudan dari persahabatan antara Nasirun sebagai seniman, dan Agung Tobing, seorang pecinta seni yang telah banyak mengoleksi karya Nasirun. Dari karya yang dipamerkan, Nasirun ingin memberi pesan bahwa dari sekian banyak perbedaan, tidak hanya menghasilkan konflik yang tidak produktif, tapi bisa juga menghasilkan kebersamaan.

(Profil ini ditulis pada Agustus 2016)

Sumber:

http://idchinaart.org/wp-content/uploads/2014/07/CV-NASIRUN.pdf

http://salihara.org/programs/visual-arts/artists/nasirun-ssn

http://wargajogja.net/seni-dan-budaya/pameran-seni-kolosal-nasirun-tiga-penghargaan-muri.html

http://www.siagaindonesia.com/125028/perupa-nasirun-pameran-tunggal-kolosal-run-embracing-diversity.html

http://www.tonyrakaartgallery.com/contemporary-art/artist-nasirun.php