ivaa-online.org

Sudjana Kerton

Sudjana Kerton lahir di Bandung, 22 November 1922. Memulai belajar melukis secara otodidak dengan sesekali mengikuti kelas-kelas seni yang diajarkan Joos Pluimenz, Ries Mulder dan Henk de Vos di Kota Bandung. Namun sesungguhnya inspirasi kepelukisan Sudjana Kerton datang dari sepupunya: Kendar Kerton.

Selama masa revolusi, tahun 1945-1949 Kerton menjadi bagian dari anak muda yang bergerak untuk mempertahankan kemerdekaan RI. Ia menjadi seorang seniman-jurnalis untuk harian Patriot di bawah Usmar Ismail. Kerton pindah ke Yogyakarta, dan menjadi salah satu pendiri dari Pelukis Front yang bergerak di medan pertempuran untuk mengabadikan peristiwa-peristiwa perang kemerdekaan. Drawing Kerton selain dipublikasikan di Harian Patriot juga dicetak di surat kabar Orientatie.

Tahun 1949 Sudjana Kerton memperoleh beasiswa dari Belanda untuk belajar seni patung, dan baru tahun 1950 ia berangkat ke negeri tersebut. Tahun 1951 ia melakukan kunjungan ke Amerika dan tahun 1953 menikah dengan Louise Holeman di negara tersebut. Setelah itu, perjalanan kepelukisan Sudjana Kerton, baik secara akademis maupun pameran (praktik) lebih banyak di luar negeri. Selain di Belanda dan Perancis, Sudjana pernah melakukan pameran di Library Congress, Washington, D.C., Palace of the Legion of Honor, San Fransisco, National Arts Club, N.Y, dan lain sebagainya. Lukisan Sudjono juga memenangkan hadiah dari UNICEF dan dibuat kartu natal untuk disebarkan ke seluruh dunia. Antara tahun 1964-1976 ia melakukan pameran di Mexico, Eropa, dan Amerika. Membuat lukisan dinding di Kedutaan RI, The Hague. Mendirikan "Sudjana Gallery” di New York tahun 1967.

Sudjana Kerton kembali ke Indonesia tahun 1970. Mengikuti All-Asia Conference di Indiana University, Bloomington, dengan judul Asian Art. Tahun 1970 diterima sebagai anggota seumur hidup dari Art Students League, New York. Tahun 1976-1980 kembali ke Indonesia dan membangun studio di atas bukit Dago, Bandung, bernama: Sanggar Luhur. Sudjana Kerton juga menerima penghargaan dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat atas jasa-jasanya: dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan PBB, dan memperkenalkan Indonesia di dunia internasional. Tahun 1980 mengadakan pameran tunggal di TIM (Taman Ismail Marzuki), dan selanjutnya mengikuti berbagai pameran seni lukis selama ia di Indonesia. Sudjana Kerton meninggal di Bandung, tahun 1994.