Warga Berdaya, sesuai apa yang mereka yakini, bukanlah suatu komunitas melainkan lebih pada inisiatif positif untuk gerakan peduli ruang publik kota. Mungkin peristiwa pada Sabtu, 10 Februari 2013, menjadi penanda munculnya gerakan ini secara masif. Ketika beberapa komunitas yang sebelumnya bergerak secara sporadis; seperti komunitas Jogja Las Friday Night mengecat marka jalur sepeda, dan komunitas Reresik Sampah Visual yang mencabuti iklan-iklan visual di ruang publik, akhirnya bersatu dalam sebuah aksi bersama.
Aksi tersebut diberi nama Merti Kutha. Sebuah aksi membersihkan kota secara kolektif. Beberapa komunitas sepeda, pejalan kaki, difabel, pemerhati iklan dan cagar budaya, pelaku street art menjadi pihak yang terlibat aktif. Mulai dari membersihkan jalan bagi para difabel hingga membersihkan sampah visual di ruang publik yang telah diprivatisasi oleh korporat.