Di sepanjang jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, sering terjadi pembajakan motor oleh para ‘begal’ sejak 2000. Kejahatan semakin meningkat sejak 2006 hingga 2008, bahkan pernah terjadi 30 pembegalan dalam satu bulan. Pembegalan dengan pelaku setidaknya berjumlah empat orang itu, dilakukan dengan cara menyalip motor korban, merampas motor langsung atau mengangkutnya ke dalam mobil, baik dengan ancaman parang ataupun pistol. Ami dan Popo sering melintasi jalan itu dan merasa tak aman seperti pengendara motor lainnya. Mereka kemudian mewancarai beberapa korban, mengintip data polisi, lalu menandai titik-titik rawan jalan itu dengan poster buatan mereka. Tiga buah poster itu bergambar sebuah todongan pistol besar kepada korban bermotor, sebuah tangan besar yang siap mengambil motor korban, dan pose korban dengan motor yang tahu-tahu sudah hilang begitu saja. Poster-poster itu mereka tempel di titik rawan di sepanjang jalan TB. Simatupang, yaitu di tembok luar tol di dekat Gedung Nestle, Gedung Highscoop, dan di dekat Pom bensin Shell—agar orang berhati-hati melintasi jalan itu, terutama di atas jam 12 malam.

Pemasangan poster: 16 Januari 2009, pukul 01.00 - 03.00
Durasi karya di lokasi berdasarkan izin: 17 Januari 2009 – 28 Februari 2009
Keberadaan karya diharapkan dapat bertahan seterusnya, sampai pembegalan motor tidak lagi terjadi.

(Karya ini merupakan bagian dari Jakarta Biennale XIII 2009 "Arena" - Lokakarya Situs Spesifik)