Stasiun Jakarta Kota adalah stasiun bersejarah di Jakarta. Sebagai cagar budaya, ia telah mengalami berbagai perubahan Jakarta, termasuk perubahan dirinya sendiri. Stasiun Jakarta Kota awalnya adalah sebuah arsitektur menawan dengan plaza luas di depannya, kita bisa menyaksikan keanggunannya dari jarak yang leluasa, sebagaimana arsitektur semestinya dialami oleh masyarakat kota. Kini bagian depan stasiun tak hanya tertutup oleh macet kendaraan, namun juga menutup pintu utamanya sendiri, dan sulit memandang stasiun dari depan secara keseluruhan karena adanya halte Transjakarta di seberang jalan. Saat ini, keadaan Stasiun Jakarta Kota sendiri sangat dilematis, ia tak diurus oleh pemerintah namun juga tak mungkin mengomersialkan diri karena status cagar budayanya, sekalipun berbagai iklan kini mulai bertebaran menambal wajahnya. Grafisosial menyayangkan keberadaan arsitektur bersejarah yang hanya bisa berdiam diri di tengah kepungan tata kota yang tak pernah memperhatikan satu sama lain. Mereka membuat sebuah flyer yang menuliskan permasalahan stasiun saat ini sekaligus menampilkan foto-foto stasiun dari masa 1930-an, 1980-an, saat ini, dan kemungkinan tampilan arsitekturnya di masa depan. Flyer tersebut dibagikan kepada para pengunjung stasiun dan juga dibagikan di beberapa tempat lain. Selain itu mereka juga membuat sebuah situs, http://cintastasiunjakartakota.wordpress.com yang memuat semua informasi tentang Stasiun Jakarta Kota yang pernah dan masih menjadi bagian dari sejarah hidup kita.

(Karya ini merupakan bagian dari Jakarta Biennale XIII 2009 "Arena" - Lokakarya Situs Spesifik)