Ruang di bawah jembatan layang di depan Stasiun Tebet, Jakarta Selatan tak sekadar menjadi ruang mati. Sudah lama kawasan itu dijadikan tempat berkumpul bagi warga sekitar, sebagai tempat bermain catur. Dengan sejumlah papan catur dan meja seadanya, keberadaan mereka membuat situasi di sana menjadi lebih aman. Saleh Husein dan Kudaponi yang sudah lama menyadari keberadaan mereka, lalu mempercantik tempat itu, dengan bekerjasama dengan para pemain catur. Mereka membuatkan sejumlah meja catur yang terdesain dengan baik, serta dua buah mural bergambar bidak catur di tiang jembatan layang, membuatnya menjadi lebih nyaman untuk ditempati; mengubah sebuah “taman” menjadi taman, lalu menjadi Taman Catur.

(Karya ini merupakan bagian dari Jakarta Biennale XIII 2009 "Arena" - Lokakarya Situs Spesifik)