ivaa-online.org

KARYA SENI

Sarinah : Tanpa Nama

Pelaku Seni : Angki Purbandono
Medium :
Tahun Pembuatan : 2009
Dimensi Karya : cm x cm x cm
Deskripsi :

Berdiri sejak 17 Agustus 1962, Sarinah adalah pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia. Nama Sarinah disematkan oleh Soekarno, presiden pertama Indonesia, dari nama pengasuhnya semasa ia kecil. Dari siapa Soekarno menerima cinta dan kasih, belajar mencintai orang kecil seperti Sarinah, orang kecil namun berhati besar. Kini, keanggunan Sarinah memudar. Tak hanya karena pelestarian sejarah tak mampu melanggengkan dirinya di antara marak tumbuhnya pusat perbelanjaan lain. Wajah barunya, kini retak dan miring lima derajat. Sarinah sebagai gagasan wanita Indonesia tak sempat memasyarakat dan sebagai bangunan tak lagi anggun. Angki Purbandono memasang sebuah foto tua di papan reklame di sudut Sarinah. Foto hitam-putih seorang wanita yang anggun, di atas catatan tua berisi pesan untuk selamat dan tentram dalam perjalanan kehidupan. Iakah Sarinah yang selama ini tak pernah kita ketahui sosoknya? Atau ia adalah gagasan kewanitaan Indonesia itu sendiri? Sosok yang terlupakan dalam sebuah catatan tua, dipasang di pusat bisnis yang mulai dilupakan.

(Karya ini merupakan bagian dari Jakarta Biennale XIII 2009 "Arena" - Lokakarya Billboard)

Image