ivaa-online.org

KARYA SENI

Pekerja Seks Ganti Baju [Seri Di Tengah Pendosa]

Pelaku Seni : Arizona Sudiro
Medium :
Tahun Pembuatan : 2003
Dimensi Karya : 60 cm x 100 cm x cm
Deskripsi :

Karya ini adalah salah satu dari seri Di Tengah Pendosa.

Dicuplik dari katalog Common Ground, 2003:
"Tiga tahun yang lalu, di tengah-tengah kompleks lokalisasi Saritem --salah satu lokalisasi pelacuran tertua di Indonesia setelah kompleks Dolly di Surabaya— pemerintah daerah kota Bandung membangun sebuah pondok pesantren dengan dana negara. Pemerintah tampaknya berkeinginan untuk memberikan landasan agama Islam yang lebih kuat terhadap para pekerja seks yang ada di sana. Dalam istilah yang biasa dipakai: untuk mengembalikan mereka ke jalan yang benar.

Tetapi yang lebih menarik bagi saya adalah menyaksikan kompleksitas interaksi yang terjadi antara para pekerja seks dengan pondok pesantren dan warga sekitar lokalisasi tersebut. Kompleksitas tersebut seringkali justru tidak terkatakan, tetapi muncul dari hal-hal yang bersifat sehari-hari –misalnya saat serombongan gadis-gadis yang berpupur tebal dan berpakaian seronok berpapasan dengan gadis berjilbab dan berpakaian serba tertutup; atau saat para orang tua –yang sebagian berprofesi sebagai germo atau pekerja seks— menjemput putra-putrinya yang bersekolah di pesantren. Semua hal yang kontras sekaligus terjadi di lorong gang yang sama.

Saya ingat ketika, dalam satu obrolan, seorang pekerja seks di Saritem berucap bahwa “perut dan agama adalah dua urusan yang sama sekali berbeda”. Mereka mengerti bahwa jalan yang mereka tempuh mungkin merupakan jalan yang salah, tetapi mereka juga tidak bisa begitu saja keluar dari lingkungannya karena justru merekalah tumpuan hidup ekonomi keluarga mereka di desa. 

Saya pribadi berpendapat bahwa hubungan kita dengan Tuhan adalah sepenuhnya urusan diri kita masing-masing. Tetapi justru dari lingkungan seperti Saritem inilah kita bisa melihat bagaimana orang-orang yang dipisahkan oleh batas-batasnya bisa berusaha hidup bersama dan, bahkan, menyatu –sebagaimana yang bisa kita lihat pada anak-anak yang memilih untuk meninggalkan profesi ayah-ibunya untuk belajar dan tumbuh sebagai santri."

Image