ivaa-online.org

Lim Wasim

Lim Wasim dilahirkan di Bandung Tahun 1929, dari keluarga Tionghoa yang membuka restoran. Wasim tertarik melukis dan berguru sebentar kepada seniman-seniman di Bandung, misalnya: Sudjana Kerton, Mochtar Apin dan Abedy. Tahun 1950 Wasim belajar di Institut Seni Sentral Beijing, Tiongkok. Selama enam tahun ia belajar di sana dan kemudian mendapat tugas mengajar sebagai bentuk ikatan dinas selama 3 tahun di Perguruan Seni Xian, Kota Xian.

Tahun 1960, Lim Wasim hidup di Jakarta dan bersentuhan dengan organisasi Yin Hua. Sebuah organisasi pelukis Tionghoa yang didirikan Lee Man Fong pada 1955 dan bermarkas Prinsenpark (sekarang Lokasari), Jakarta. Pada tahun 1962, Lee Man Fong bersama Lim Wasim mendapat tugas secara resmi dari Bung Karno sebagai pelukis istana menggantikan Dullah. Peristiwa Tragedi 1965 telah membuat Lee Man Fong pergi ke Singapura, sehingga Lim Wasim bertugas sendirian sebagai pelukis istana. Lim bertugas di masa transisi pemerintahan Orde Lama hingga zaman Orde Baru Suharto, 1968.

Tahun-tahun sesudahnya setelah keluar dari istana, Wasim lebih banyak "bersembunyi" untuk tidak menarik perhatian umum sebagai salah seorang seniman yang pernah bekerja di istana Presiden Sukarno. Namun, Lim Wasim tetap berkarya dengan jaringan di luar negeri. Lim banyak mendapat penghargaan internasional, misalnya: tahun 1981, 1982, dan 1985, ia mendapat penghargaan dari Italia. Tahun 1975 namanya banyak dicantumkan dalam biografi penghargaan seniman dunia. Hingga pada tahun 1995 Wasim diangkat sebagai profesor di Institut Seni Liu Haishu, Shanghai. Tahun 1998 ia mendapat penghargaan World Lifetime Achievement dari International Parliement, Amerika Serikat. Lim Wasim meninggal tanggal 28 Agustus 2004.

Judul Dokumen Tahun Terbit
Lim Wasim
Tulisan Lepas
2002
Oase Menyejukkan Lukisan Lim Wasim
Liputan Media Massa
2002
Lim Wasim, Sang Pelukis Istana
Liputan Media Massa
2004
Bung Karno Super Patronis
Lain-lain
2004