Tanggal Publikasi | : | 31 Desember 2013 |
Deskripsi | : |
Membaca Arsip, Membongkar Serpihan Friksi, Ideologi, Kontestasi: Seni Rupa Jogja 1990-2010 Pemenang Hibah KARYA! 2013: Workshop Penulisan Sejarah Kritis Seni Rupa Kontemporer Penulis: Agnesia Linda M., Galatia Puspa Sani, Ida Fitri, Khidir Marsanto P., Muhammad AB, Pitra Hutomo, Rakai Badrika, Realisa D. Massardi, Taufiq Nur Rachman, dan Umi Lestari. Editor: Ikun Sri Kuncoro. Kelahiran 10 tulisan dalam buku ini merupakan proses panjang yang berawal dari buah-buah pikiran milik Ikun Sri Kuncoro yang membayangkan adanya arena untuk mengkritik sejarah lewat “penelanjangan artefak” seni rupa Jogja 1990—2010. Arena ini dibayangkan berupa workshop penulisan, yang kami (saya dan Ikun Sri Kuncoro) ajukan ke Jaringan Arsip Budaya Nusantara. Sambutan positif kami dapatkan sehingga kami menjadi salah satu grantee dari Hibah Karya dengan judul proposal: Membongkar Friksi, Ideologi, dan Kontestasi: Workshop Penulisan Sejarah-Kritis Seni Rupa Jogja 1990- 2010. Pada kurun satu bulan pertama, pembuatan kurikulum dan penjaringan peserta. Kurikulum workshop kami konsultasikan dengan Lono Simatupang. Sementara peserta yang kami catat terdiri dari 10 orang dengan beragam latar belakang, yakni: Agnesia Linda M., Galatia Puspa Sani , Ida Fitri, Khidir Marsanto P., Muhammad AB, Pitra Hutomo, Rakai Badrika, Realisa D. Massardi, Taufiq Nur Rachman, dan Umi Lestari. Pada empat bulan berikutnya, workshop kami lakukan setiap satu minggu sekali, dengan dua pemateri di tiap minggunya. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, kami mengundang tujuh fasilitator tamu dengan latar belakang pelaku seni (Nasirun); kurator (Kuss Indarto dan Suwarno Wisetrotomo); dan akademisi (PM. Laksono, Bambang Purwanto, St. Sunardi, dan Lono Simatupang). Sementara itu pada lima minggu berikutnya, para peserta sudah mulai diajak untuk merangkai ide dan menuangkannya dalam tulisan di bawah bimbingan fasilitator tetap: Ikun Sri Kuncoro. Pada perencanaan kami, tulisan akan dapat terkumpul dalam satu minggu setelah pertemuan terakhir. Namun, menulis tentu bukan perkara yang mudah. Kami memberikan tenggat waktu kepada para penulis, para penulis sebisa-kerasnya mereka untuk menulis di tengahtengah kesibukan mereka sebagai aktivis, pekerja, maupun mahasiswa. Apa boleh buat! Sepanjang kurun November-Desember 2013, proses penulisan dilakukan dengan dua kali presentasi ide, kemudian menulisbaca-edit-revisi dilakukan secara berulang-ulang. Sampai pada titik di mana antara penulis dan editor mencapai titik kepuasan yang sama dalam karya tulis tersebut. |
Pelaku Seni Terkait | : | Ikun SK , Pitra Hutomo |
Karya Seni Terkait | : | |
Peristiwa Terkait | : |