Abdullah Suriosubroto
Lahir di Semarang tahun 1878, meninggal di Yogyakarta tahun 1941. Ia merupakan anak tokoh pergerakan nasional dr. Wahidin Sudirohusodo. Abdullah Suriosubroto disekolahkan kedokteran ke Negeri Belanda, namun pada akhirnya ia memilih menjadi pelukis. Abdullah Suriosubroto dikenal sebagai pelukis Indonesia generasi pertama abad 20 setelah Raden Saleh mengawalinya di tengah abad 19. Ia merupakan ayah dari pelukis Basoeki Abdullah (1915-1993) dan pematung Trijoto Abdullah.
Sepulangnya di Indonesia, Abdullah konsisten menggeluti profesinyasebagai pelukis. Ia sangat menyukai pemandangan, di mana ia seringmenuangkan ke dalam lukisannya.Keputusan yang diambil Abdullah sewaktumuda tidaklah sia-sia, berkat karya yang dihasilkannya ia dimasukkan dalamaliran yang dijuluki “Mooi Indie” atau Hindia Indah. Abdullah Suriosubroto sering dibicarakan melalui karya-karya lukis cat minyaknya sebagai hasil memandang alam dari jarak jauh dan bersifat romantik.
Ketika tinggal di Solo, lahirlah anaknya yang mewarisi bakat melukisnya,yakni Basuki Abdullah. Ketenaran Basuki yang kelak mengangkat nama besarayahnya, adalah saat menjuarai lomba lukis wajah Ratu Belanda Juliana.Pada 1949, Ratu Belanda Juliana membuka sayembara melukis potretdirinya. Ada 81 pelukis dari berbagai penjuru ikut serta. Tapi yang bisamenyelesaikan potret ratu tepat pada waktunya cuma 21 orang, salah satunyaadalah Basuki Abdullah, yang kemudian tampil sebagai juara. Sejak itu, ia larissebagai pelukis potret dan mendunia.
Hubungan ayah-anak ini secara biologis memang kurang intens, karenaBasuki baru mengenal ayahnya di usia 15 tahun. Namun secara genealogissangat kentara, di mana bakat sang ayah menurun dengan sempurna kepadasang anak.
Abdullah yang merupakan pelukis terkenal Indonesia ini banyakmenghabiskan waktunya di Solo, Bandung dan Yogyakarta agar dekat denganpemandangan alam. Namun kemudian ia memilih menetap di Yogyakarta danterus berkarya hingga akhir hayatnya pada tahun 1941.
Menurut tulisan Kusnadi, sebagai salah satu pelukis pemandangan, pewaris Mooi Indie, Abdullah Suriosubroto sering dibicarakan melalui karya-karya lukis cat minyaknya sebagai hasil praktik memandang tamasya alam dari jarak jauh, dan bersifat romantik. Meskipun begitu, sesungguhnya perlu penelitian lebih lanjut dalam karya-karya Abdullah Suriosubroto dalam medium cat air dan juga cara pandang lain dalam melihat karya-karyanya tersebut. Abdullah Suriosubroto lebih banyak tinggal di Bandung dan memberi pengaruh terhadap gaya pelukis-pelukis sesudahnya.
(profil ditulis Februari 2020)
Pelaku Seni | : | Abdullah Suriosubroto |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1900-1930 |
Dimensi Karya | : | cm x 95 cm x 60 cm |
Deskripsi | : |
Foto karya berasal dari buku "Lukisan-lukisan dan Patung-patung Koleksi Presiden Sukarno dari Republik Indonesia, Jilid 1", Panitia Penerbit Lukisan-lukisan dan Patung-patung Koleksi Sukarno (Lee Man Fong), Jakarta, 1964. |
Pelaku Seni | : | Abdullah Suriosubroto |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1900-1930 |
Dimensi Karya | : | cm x 95 cm x 59 cm |
Deskripsi | : |
Foto karya berasal dari buku "Lukisan-lukisan dan Patung-patung Koleksi Presiden Sukarno dari Republik Indonesia, Jilid 2", Panitia Penerbit Lukisan-lukisan dan Patung-patung Koleksi Sukarno (Lee Man Fong), Jakarta, 1964. |
Pelaku Seni | : | Abdullah Suriosubroto |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1900-1930 |
Dimensi Karya | : | cm x 60 cm x 40 cm |
Deskripsi | : |
Foto karya berasal dari buku "Indonesian Modern Art and Beyond", Yayasan Seni Rupa Indonesia, Jakarta, 1996, koleksi IVAA Library. |
Pelaku Seni | : | Abdullah Suriosubroto |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1900-1930 |
Dimensi Karya | : | cm x 93 cm x 57 cm |
Deskripsi | : |
Karya ini dikoleksi oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno di Istana Kepresidenan Jakarta. Gambar didonasikan oleh Enong Ismail. |
Pelaku Seni | : | Abdullah Suriosubroto |
Medium | : | Canvas , Oil paint |
Tahun Pembuatan | : | 1935-1993 |
Dimensi Karya | : | cm x 126 cm x 88 cm |
Deskripsi | : |
Karya ini dikoleksi oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno di Istana Bogor. Gambar didonasikan oleh Enong Ismail. |
Pelaku Seni | : | Abdullah Suriosubroto |
Medium | : | |
Tahun Pembuatan | : | 1900-1930 |
Dimensi Karya | : | mm x mm x mm |
Deskripsi | : |
foto lukisan hamparan sawah karya Abdullah Suriosubroto |
Indonesian Visual Art Archive is licensed under a Creative Commons BY-NC Unported License
• Powered by OntelStudio
Indonesian Visual Art Archive |
|
Jalan Ireda Gang Hiperkes MG I-188 A/B, Kampung Dipowinatan, Keparakan, Yogyakarta 55152 | |
+62 274 375 262 | |
webmaster[at]ivaa-online.org |
Indonesian Visual Art Archive is licensed under a Creative Commons BY-NC Unported License
• Powered by OntelStudio