Melati Suryodarmo lahir pada 12 Juli 1969, di Surakarta, Jawa Tengah. Pada tahun 1993, Melati menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran Bandung. Kemudian selama 1994-2001, Melati menjalankan pendidikan seninya di the Hochschule fuer Bildende Kuenste, Braunschweig, Jerman. Pada periode tersebut Melati intensif mempelajari seni di bawah bimbingan Anzu Furukawa dan Marina Abramovic. Kemudian selama 2001-2002 Melati menjalankan program pasca sarjana di the Hochschule fuer Bildende Kuenste, Braunschweig, Jerman. Melati juga memperoleh pendidikan seni melalui residensi dan workshop, antara lain: di Grace Exhibition Space, New York (2006); “Artist in Studio 2007” di Lilith Performance Studio, Swedia (2007); “Workshop at the Academy of Fine Arts”di Umeå University, Swedia (2009); “IASPIS Residency” di Umea and Saxnas, Swedia (2010); residensi di Manila Contemporary, Filipina (2011); dan residensi di Waremill Center, New York, Amerika (2012).
Selama tahun 1988-1995 Melati melakukan berbagai pentas tari dan teater di Indonesia dan Jerman. Di tahun 1996, Melati melakukan pentas tari berjudul “Kashya-kashya Muttiku” dengan Yuko Negoro (Jepang), di FBZ, Braunschweig, Jerman. Selanjutnya Melati mulai sering mengadakan pentas pertunjukan di berbagai negara, antara lain Jerman, Inggris, Denmark, Italia, Irlandia, Spanyol, Republik Ceko, Kanada, Belanda, Swiss, Australia, Finlandia, Singapura, Prancis, Swedia, Malaysia, Thailand, Belgia, Singapura, Norwegia, Amerika Serikat, Portugal, Filipina, Australia, Kroasia, Polandia, Estonia, dan Hongkong.
Melati pernah mendapat penghargaan, antara lain “Grant for Innovative Art Project ‘Memorabilia’’ dari Kelola Arts Foundation, Jakarta (2008) dan “Icon of the Year 2011, in Arts and Culture” dari Gatra Media Indonesia (2011).
Di tahun 2015, karya Melati yang berjudul “24, 901 Miles” dipamerkan dalam rangkaian “2015 OzAsia Festival” di Adelaide Art Centre, Australia. Karya tersebut berupa pertunjukan seni dengan durasi panjang, yang akan dipertunjukan selama dua hari. Menurut Charissa Davies (kurator Seni Visual di Adelaide Art Centre), dalam karya tersebut Melati mengeskplorasi unsur jarak, perpidahan, migrasi, dan keterasingan. Judul “24, 901” sendiri mengacu pada jarak yang ada pada ekuator bumi. Ekuator digunalan sebagai simbol mengenai konsep tentang siklus yang tidak memiliki awal atau akhir, serta semua hal selalu memiliki hubungan satu dengan yang lain. Hal tersebut juga dipandang oleh Charissa dipengaruhi oleh gagasan Melati mengenai kebutuhan manusia akan tempat tinggal. Melalui karyanya tersebut, Melati akan mepresentasikan gagasannya mengenai perpindahan, yang banyak dipengaruhi oleh masa lalunya ketika hidup di antara Indonesia dan Jerman.
(profil ini ditulis pada Agustus 2016)
Sumber:
https://www.adelaidefestivalcentre.com.au/media/5257/melati-catalogue.pdf
http://www.melatisuryodarmo.com/UPLOADS/MELATI%20SURYODARMO_CV-pages2.pdf