PEREK (singkatan dari Perempuan Eksperimental) merupakan sebuah komunitas seniman perempuan yang terbentuk pada tahun 1998. Tujuan dari komunitas tersebut adalah untuk mengumpulkan seniman perempuan yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan seniman wanita lainya ketika menampilkan karyanya. Pada masa kelompok ini terbentuk eksistensi seniman perempuan masih dianggap minimal, terutama dalam tema yang diangkat. Untuk itu kelompok ini memfokuskan karyanya dengan bereksperimen menggunakan seni dengan tema persoalan yang ada di masyarakat. Pada tahun 2013 seniman yang tergabung dalam komunitas ini antara lain: Arya Sukma, Lelyana kurniawati, Lenny Ratnasari Weichert, Neri Novita, Nissak latifah, Mayjenae Vitae, Fitri Sastrodiharjo (koreografer), dan Karina Roosvita (videomaker).
Dalam rangkaian acara Biennale Jogja XII (2013), Kelompok ini menampilkan karya berjudul “Inner Resistant”. Karya tersebut mengangkat tema tenaga kerja wanita (TKW), karena TKW dianggap memiliki stigma negatif yang cenderung merendahkan para pekerja wanita. Lenny Ratnasari Weichert menampilkan karyanya yang berjudul “Life is Beatiful”. Karyanya tersebut berupa figur boneka dari fiberglass, polyester, dan jarum. Karya tersebut menampilkan figur boneka wanita berukuran kecil, dengan kaki diikat rantai, dan tangan memegang polyester. Karya tersebut merupakan upaya dari Lenny untuk menyampaikan pesan agar TKW tetap berpikir positif walapun mengalami berbagai penderitaan. Sedangkan Arya Sukma menampilkan lima karya sulaman yang menggambarkan berbagai figur artis penyanyi ibu kota yang dinilainya tidak memiliki bobot dalam berkarya.
(profil ini ditulis pada Agustus 2016)
Sumber:
http://www.biennalejogja.org/2013/wp-content/uploads/2013/12/Jogja-News-2013-11-27.pdf
https://www.facebook.com/events/239149226244160