Konsep yang diangkat dalam pameran ini adalah konsep membaca (disebuah ruang baca).” Gagasan in berkembang atas dasar bahwa budaya yang berkembang di Indonesia adalah lebih kepada buadaya oral daripada budaya verbal (tulis atau baca).” (Nindityo Purnomo). Perpustakaan British Council pun menyadari bahwa perpusatakaannya menjadi lalu lalang informasi dan ide bagi pengunjung yang datang. Maka dari itu british Council mengundang seniman untuk berpasrtisipasi untuk menggali inspirasi, bekerja dengan mempergunakan perpustakaan sebagai studio sekaligus ruang pameran  ruang interkasi karya-karya mereka. 

Menariknya pameran ini mengundang para seniman secara partisipatif untuk menggali inspirasi, bekerja, dengan mempergunakan perpustakaan sebagai studio sekaligus ruang pameran, ruang interaksi karya-karya mereka. Dari proses ini diharapkan terus berlanjut tidak sekedar membaca kata, membaca tanda, membaca rupa dan sebagainya, tetapi juga mengajak secara bersama-sama merasakan perubahan. Misalnya, membaca keadaan, memperkirakan perubahan sampai kepada misalnya membaca tanda-tanda jaman.

• Unknown (Mella Jaarsma 4) - 4884
• Unknown 1 (Jumaldi Alfi)
• Senjata Pembunuh Massal
• Unknown 1 (Popok Tri Wahyudi)
• Seri Stiker Angkot, Spanduk dan Keset
• Dear Grandma/Dear Nindityo

• Ade Darmawan
• Agung Kurniawan
• Anusapati
• Arie Dyanto
• Bambang Toko Witjaksono
• Bunga Jeruk
• Ay Tjoe Christine
• Eko Nugroho
• Handiwirman
• Hafiz Rancajale
• Jumaldi Alfi
• Krisna Murti
• Mella Jaarsma
• Nindityo Adipurnomo
• Popok Tri Wahyudi
• Pius Sigit Kuncoro
• S Teddy D
• Tisna Sanjaya
• Wildan Antares
• Oky Arfie Hutabarat