Istilah –tepatnya, ungkapan– itu, adalah sesuatu yang bisa kita temukan sebagai salah satu judul karya pada pameran Agus Suwage kali ini. Demikian, jika saya  harus menjelaskan 'Apakah istilah itu?'. Tapi untuk menjawab pertanyaan 'Kenapa digunakan istilah itu?', saya harus menunda jawabannya. Istilah itu ditemukan dan dipilih sendiri oleh Agus Suwage. Artinya?.

Istilah itu berasal dari dua kata. 'Ough' menandai ekspresi seseorang mengaduh, kesakitan. Sedangkan, kata 'nguik' menandakan lenguh kesakitan seekor babi. Keduanya, tentunya bukan istilah yang bisa ditemukan dalam kamus bahasa Indonesia baku, melainkan pada bacaan komik. Tepatnya, komik-komik saduran dengan basis bahasa asalnya: Inggris. (Bahasa, disini, hendaknya juga dihargai sebagai bagian dari sebuah kebudayaan).  Agus Suwage yang akrab dengan dunia gambar dan ilustrasi menyukai cara penandaan dan komunikasi seperti itu. Gejala bahasa yang memungkinkan adanya istilah seperti itu–yaitu, suatu kata bentukan yang terjadi berdasar pada asosiasi bunyi yang terdengar–  disebut 'onomatopae'. Fungsinya, digunakan untuk memberi ekspresi suatu gambar adegan tertentu pada sebuah cerita komik hingga terbaca hidup.

(Pengantar Kuratorial oleh Rizki A. Zaelani)

• Iconofasismo
• Holy Dog
• I'm The Most Educated Parasite
• Blues untuk Allah
• Super Simpanse
• Too Much
• Ojo Gumun, Ojo Dumeh
• Another Holy
• Jeff Koon's Bubbles
• Meditasi Merah
• Mengintip Tuhan
• Merayakan Seni Kontemporer I
• Merayakan Seni Kontemporer II
• Merayakan Seni Kontemporer III
• Nowhere Man, Nowhere Land I
• Nowhere Man, Nowhere Land II
• Panggil Namaku 'Beauty bin the Beast'
• Paradiso-Inferno PP
• Potret Diri Sebagai Nero
• Potret Diri Sebagai Nero II
• Potret Diri Sebagai Nero III
• Potret Diri Sebagai Nero IV
• Selamat Pagi Mr. Zappa
• Sopo Doyan Strup
• Super Flower
• Swarga Nunut
• The Small Thing
• Yin-Yang

• Agus Suwage