Komik Indonesia —buah karya komikus Indonesia yang terbit di Indonesia— mengalami pertumbuhan cukup berarti sejak 2005. Perkembangannya tidak hanya dalam kuantitas penerbitan, namun juga perluasan tema cerita, gaya ungkap, dan tingkat apresiasi pembaca.

Itulah salah satu hasil dari upaya gerakan komik indie yang marak di pertengahan 1990-2000-an. Praktek/gerakan ini masih menjadi pilihan beberapa komikus hingga saat ini. Dialog, komentar-narasi, monolog batin, interjeksi, dan onomatope pada komik indie bisa hadir lebih leluasa. Perangkat grafis yang lazim digunakan untuk merangkai gramatika komik dihadirkan secara unik dan eksperimental melalui pendekatan dan gagasan yang berbeda. Bagaimana komik-komik indie atau komik mandiri ini mengolah unsur-unsur bahasanya, menarik untuk diamati.

***Terra Bajraghosa, lahir 1981, adalah pengajar dalam Program Studi Disain Komunikasi Visual, Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta. Telah menerbitkan 31 buku dan komik sejak tahun 2005 – 2014, di antaranya “Pseudo Partisipatif” (Cemeti Art House, 2014),“Petualangan Berantas Monster Raksasa” (Robotgobooks, diterbitkan sendiri, 2013). Aktif berkarya dan terlibat dalam berbagai proyek pameran sejak 10 tahun silam. 
Blog: bajraghosa.blogspot.com dan rob-gob.blogspot.com

***Tentang Seri Ceramah/ Diskusi “Guru-Guru Muda” *)
Seri ceramah/ diskusi ini dimaksudkan untuk merangsang pemikiran di seputar seni dan estetika. Langgeng Art Foundation (LAF) mengundang sejumlah penceramah berkenaan dengan topik-topik itu. Ceramah/ diskusi bisa berkenaan dengan pemikiran seorang tokoh ataupun tema/ isu/ tren tertentu. Diharapkan acara ini bisa memberikan pengayaan wacana dan perspektif bagi para seniman, mahasiswa maupun peminat seni pada umumnya.

Sepanjang tahun ini LAF mengundang para pengajar muda dari Institut Seni Indonesia (ISI) berkenaan dengan topik-topik yang mereka geluti (desain grafis, desain interior, seni lukis, seni grafis, seni patung dan seni kria).

Seri ceramah/diskusi dua bulanan ini telah dimulai sejak tahun lalu, dan akan berlanjut di sepanjang tahun ini, mulai Maret 2015.

* Judul seri ceramah/ diskusi diinspirasikan oleh karya S Teddy D, The Young Guru (cat minyak di atas kanvas, 60 x 70 cm, 2002).

• Terra Bajraghosa
• Hendro Wiyanto