Proyek 'Seni di Ruang Publik' yang bertempat di stasiun Gambir, Jakarta ini direncanakan selama setahun mulai Januari 1997 oleh 8 perupa muda yang pernah menempuh pendidikan di Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta. Beberapa masih berstatus mahasiswa dan lainnya sudah tidak aktif secara akademis. Dalam perkembangannya panitia merekrut beberapa tenaga dokumentasi dan seorang peserta dari Fakultas Film dan Televisi IKJ, ditambah sebuah kelompok performance art dari Jurusan Teater.
Proyek ini bermaksud mengembalikan seni ke ruang-ruang publik. Selama ini,terutama semenjak OrdeBaru, baik seni maupun ruang publik telah dirampas fungsinya untuk bisa dinikmati masyarakat secara bebas. Pemerintah menciptakan budaya birokrasi perizinan yang tidak jelas dan bertele-tele sebagai suatu usaha untuk mengekang kebebasan berekspresi.