Selain pintar menghasilkan karya seni, seniman Tisna sanjaya juga pintar menwujudkan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Ia rela menukar salah satu hasil karyanya dengan lahan tanah di Desa Cigondewah yang dulunya dipenuhi sampah.

Di lahan itulah dibangun sebuah rumah seni yang kini dijadikan tempat beraktifitas oleh warga setempat.

"Rumah seni ini boleh dipakai oleh siapa saja dengan berbagai kegiatan. Buat acara band, nongkrong, bahkan pengajian juga boleh," ujarnya ketika ditemui detikcom usai memberikan workshop di kampus UPI dalam acara 'Dance on Earth, a Performance Art Festival', Selasa (21/12/2010).

Tisna bekerja sama dengan warga desa setempat dan juga beberapa mahasiswa seni rupa di kota Bandung untuk menyatukan ide dalam pembuatan rumah seni tersebut.

Kini di wilayah tersebut berdiri sebuah rumah sederhana yang berhiaskan tanaman dengan warna-warni bunga di pelatarannya. Di samping rumah itu, terdapat aliran sungai yang sekarang sudah bersih dari tumpukan sampah. Bahkan, sempat diadakan penampilan unik dari sebuah band anak muda dengan 'panggungnya' aliran sungai itu sendiri.

"Pelataran rumah tidak perlu diwarnai dengan cat, tapi warna warni bunga sudah memberikan nuansa yang segar di rumah seni ini," tutur Tisna.

Sederetan tembok di kawasan Desa Cigondewah yang dulunya lusuh, kini terlihat sangat cantik dengan lukisan mural karya beberapa mahasiswa seni rupa dari ITB.

Meskipun respon dari warga dan juga pemerintah setempat sangat positif, Tisna mengaku bahwa idenya untuk 'mempercantik' desa Cigondewah ini bersifat Independen alias tidak ada kerjasama dengan pemerintah kota itu. 

"Lebih asik kalo independen, saya justru belajar dari semangat warga desa Cigondewah sendiri," tambahnya.

Sumber: detikcom