ivaa-online.org
KOLEKSI DOKUMEN

Media Review - Naluri Membanding-bandingkan dan Sikap Pokrol-bambu

Tanggal Publikasi : 14 Maret 1977
Deskripsi :

Dalam tulisan ini, Agus Dermawan T. menyatakan bahwa tidak dimungkiri beberapa kalangan seniman, kritikus, dan komentator seni memiliki naluri membanding-bandingkan karya seni. Ada tradisi yang menganggap bahwa seni yang sudah didahului atau dilakukan negara lain akan menumbangkan salah satu wujud seni. Padahal, kekunoan yang melekat seperti bersandar pada manifestasi seni zaman dahulu sering kali memunculkan idealisme dengan pola dan definisi yang tidak jelas terhadap seni itu sendiri. Perdebatan yang alot, pergunjingan, hingga humor intelektual sering kali terjadi dalam menanggapi suatu karya seni. Agus menegaskan bahwa semestinya paham seni adalah seni harus ditegakkan sebagaimana yang ditampilkan dalam karya.

Lahirnya Gerakan Seni Rupa Baru untuk menggugat sisi kemanusiaan, mengajak manusia untuk menimbang martabat dan cara hidupnya. Kehadiran GSRB juga disebut tidak menggurui masyarakat agar memiliki kesadaran terhadap sisi kemanusiaan, tetapi memunculkan prinsip komunikasi atau dialog dalam menilai karya seni rupa. Hal ini memang jarang terjadi pada masa lalu. Agus mengemukakan bahwa kita semestinya menghilangkan pemikiran bahwa pencipta karya seni hanya memiliki hak untuk membuat karya seni tanpa melibatkannya dalam forum diskusi yang membicarakan karya seninya. Seni rupa baru berusaha mendobrak pemikiran lama dan menyuguhkan komunikasi manifestasi seni yang lebih mudah dipahami konsumen kesenian.

Agus juga menilai, komunikasi merupakan tujuan utama karya seni. Melalui dialog maka pokok pembicaraan manifestasi seni akan terjaga dari masa ke masa. Seni bukanlah sesuatu yang hanya untuk dilihat, melainkan juga memiliki pintu untuk dimasuki atau ditelaah. Komunikasi harus dibangun dengan menghadirkan bahan dan etika obrolan dalam bentuk seni. Seni rupa baru berusaha merangkul penikmat seni melalui komunikasi. Menurut Agus, hal tersebut menyadarkan bahwa pemikiran dan keinginan kesenian seni rupa baru tidak boleh ditolak kehadirannya dengan pokrol bambu atau mendebat tanpa memiliki dasar, bersikap keras kepala, dan tidak mau mengalah. (TS)


Pelaku Seni Terkait : Agus Dermawan T
Karya Seni Terkait :
Peristiwa Terkait : Pameran Seni Rupa Baru III - 1977