Deskripsi |
: |
Abas Alibasyah selaku direktur STSRI ASRI dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas diskorsnya lima mahasiswanya. Kelima mahasiswa diskors karena telah melakukan kegiatan yang tak sesuai dengan peraturan STSRI ASRI. Dulu sebelum "Desember Hitam", mahasiswa tersebut pernah melakukan pameran dengan memamerkan celana dalam. Jika sekedar celana dalam yang dilukis masih ada unsur artistik, tapi jika yang dipamerkan adalah celana bekas pakai, dimana nilai artistiknya? mungkin pameran tersebut adalah sebuah pernyataan yang berorientasi pada politik, ekonomi, dan sosial, seperti pada "Desember Hitam"
No. Panggil Perpustakaan IVAA
|
-
|
Judul
|
Celana Dalam, Politik, Dsb
|
Penulis
|
-
|
Penerbit
|
Tempo
|
Tahun Terbit
|
1975
|
Informasi lain
|
Terkait Desember Hitam
|
Kutipan
|
Paragraf 3 dan 4
Kelima mahasiswa diskors karena telah melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di sekolah tinggi tersebut. Dulu pernah mereka mengadakan pameran di Aula Sekolah Tinggi Seni Rupa. Yang mereka pamerkan lucu-lucu, dari mulai patung yang bengkok sampai dengan celana dalam yang sudah dipakai. Kalau sekedar celana dalam yang dilukis tentu tak apa-apa, itu kan punya nilai artistik. Nah, kalau celana dalam yang sudah dipakai dipamerkan, mana lagi nilai artistiknya? Kejadian seperti itu sudah lama berlangsung dan apa yang mereka lakukan di Jakarta dengan turut serta mengeluarkan pernyataan “Desember Hitam” itulah klimaksnya. Hal ini pulalah yang memaksa saya untuk mengambil tindakan. Apalagi sudah banyak keluhan yang disampaikan para dosen tentang banyaknya tindakan mereka yang tak sesuai. Tak sekedar itu. Dengan adanya “Desember Hitam” itu kami sampai dipanggil Pak Ali Sadikin. Desakan dari berbagai fihak inilah yang menyebabkan saya mengambil kebijaksanaan untuk menangguhkan pendaftaran mereka.
|
|