Sifat kalem Haji widayat, boleh jadi karena pengalamannya sebagai mantan intel dan intelektual muda di zaman pergerakan di tahun-tahun 1945 di Sumatera. Senyum dan cara bicaranya biasanya terkontrol. Baju lengan panjang, pantalon rapi, sepatu dan topi, itulah gaya pelukis yang tidak merokok itu. Pria dengan dua istri Suwarni(meninggal dunia tahun 1996) dan Sumini yang kaya humor itu, amat jauh dari gaya seniman eksentrik.

(CUplikan artikel H Widayat dalam harian Kompas, 25 Agustus 1996)