Deskripsi |
: |
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Lampiran – Lampiran E: Mukadimah Halaman 522, 523,
|
Mukadimah
|
pentjipta kebudajaan; pembangunan kebudajaan Indonesia; perkembangan kebudajaan; pekerdja kebudajaan; kesusastraan; musik; senitari; senidrama; film; organisasi kebudajaan
|
Sumber: Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), 27 Januari, 1959. Mukadimah dan Peraturan Dasar Lekra. Kongres Nasional I. Solo.
No. Panggil Perpustakaan IVAA
|
901 Yul l
|
Judul
|
LEKRA TAK MEMBAKAR BUKU Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakyat 1950-1965
|
Penyusun
|
Penyusun – Rhoma Dwi Aria Yuliantri, Muhidin M Dahlan Desain sampul – Eddy Susanto Desain isi – Kalam Jauhari
|
Penerbit
|
Merakesumba Pugeran, Maguwoharjo. Jogjakarta Telp. 081328690269 – 08886854721 Surat-e: merakesumba@gmail.com Website: http:\\merakesumba.multiply.com
|
Tahun terbit
|
Cetakan 1, September 2008
|
Informasi lain
|
-
|
Kutipan
|
Catatan Penulis (Rhoma Dwi Aria Yuliantri|Muhidin M Dahlan) hal.7 paragraf 9
Data-data yang menjadi penopang tiang punggung dibuku ini kami dapatkan di Jogjakarta dalam sebuah kamar perpustakaan yang digembok dan di sana ditulis peringatan yang menciutkan nyali: bacaan terlarang. Data itu telah tersangkar selama 30-an tahun. Dengan cara persuasif akhirnya kami diperkenankan untuk membuka kembali “bacaan terlarang” itu. Kami mesti bekerja keras memilih dan membuka kembali bundel-bundel ikatan dalam kepungan ribuan rayap yang kepalaran menghisap kertas-kertas kuning tua itu. Seluruh koran yang berafiliasi secara langsung atau tidak dengan PKI mesti menempati kamar rayap yang digembok itu, seperti Harian Rakjat, Warta Bakti, Terompet Masyarakat, Bintang Timur, dan brosur-brosur komunis. Tapi kami fokus pada Harian Rakjat yang alasannya bisa di baca di bab kebudayaan “Lentera” Bintang Timur kami pisahkan dan berusaha membuatkan rekamannya di buku lain. Jadilah beberapa hari lamanya, siang-malam, kami menjadi kerani yang dengan kecepatan luar biasa berhasil merekam nyaris seluruh artikel dan guntingan berita kebudayaan yang menjadi konsens Lekra.
|
|