Deskripsi |
: |
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 1 – Menuju Masyarakat dan Kebudayaan Baru
Halaman 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15
|
Menuju Masyarakat dan Kebudayaan Baru: Indonesia-Prae-Indonesia,
Sutan Takdir Alisjahbana
|
kebudayaan baru; kebudayaan Indonesia Raya; musik Indonesia; kasusastran Indonesia; perasaan keindonesiaan; cita-cita keindonesiaan; semangat keindonesiaan; perasaan keindonesiaan; pelopor keindonesiaan; cap Indonesia; lingkungan Indonesia Muda; cita-cita persatuan; kebangkitan bangsa; organisasi cara modern; semangat kesadaran; semangat kebangkitan; semangat kebangsaan; kebudayaan pra-Indonesia; kebudayaan Jawa; kebudayaan sunda; kebudayaan Melayu; kebudayaan daerah;
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 1- Persatuan Indonesia
Halaman 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25
|
Persatuan Indonesia – Sanusi Pane
|
zaman pra-Indonesia; zaman Indonesia; Pujanga Baru; Pujangga lama; seni untuk seni; India Raya; mistik; kebudayaan Barat;
isme kesukuan;
asas kebudayaan;
semangat kedaerahan
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 1 – Menuju Masyarakat dan Kebudayaan Baru
Halaman 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32
|
Menuju Masyarakat dan Kebudayaan Baru – Sutan Takdir Alisjahbana
|
zaman Indonesia; zaman pra-Indonesia; Semangat Indonesia; Kebudayaan baru; kebudayaan pra-Indonesia; kebudayaan Indonesia; Pujangga Baru;
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 1 – Sambungan Zaman
Halaman 33, 34, 35, 36, 37, 38
|
Sambungan Zaman - Purbatjaraka
|
zaman masa silam; zaman sekarang; zaman kebaratan; kebudayaan kuno; zaman pra-Indonesia; zaman Indonesia; kebudayaan asing; kebudayaan lama; kebudayaan nenek moyang
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 2 – Semboyan yang Tegas
Halaman 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50
|
Semboyan yang Tegas – Kritik terhadap Beberapa Prasaran Kongres Permusyawaratan Perguruan Indonesia, Sutan Takdir Alisjahbana
|
intelektualisme; individualisme; egoisme; materialisme; generasi baru; generasi lama; didikan Barat; Indonesia Muda;
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 2 – Kongres Pendidikan Nasional
Halaman 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65
|
Kongres Pendidikan Nasional – Menyambut Pandangan Tuan Sutan Takdir Alisjahbana, R. Sutomo
|
kongres bangsa; perguruan nasional; para pemrasaran; perguruan pesantren; altruisme; guru-guru; kiai-kiai;
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 2 – Sekali Lagi Semboyan yang Tegas
Halaman 66, 67, 68, 69, 70
|
Sekali Lagi Semboyan yang Tegas – Sutan Takdir Alisjahbana
|
perguruan nasional;
perguruan bangsa; pengajar cara Barat; pemrasaran; prasaran; Ruang Pendidik;
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 2 – Mencari Perbandingan (Verhouding)
Halaman 71, 72, 73, 74, 75
|
Mencari Perbandingan (Verhouding) - Tjindarbumi
|
Polemik; pengajaran nasional; filsafat bangsa; filosofi Timur; bangsa Timur; bangsa Barat; ilmu Timur; filosofi Barat;
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 2 – Didikan Barat dan Didikan Pesantren Halaman 76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84, 85, 86
|
Didikan Barat dan Didikan Pesantren – Menuju ke Masyarakat yang Dinamis, Sutan Takdir Alisjahbana
|
didikan pesantren; didikan Barat; bercorak Barat; bercorak asli; sekolah pegawai;
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 2 – Perbedaan Pandangan Hidup
Halaman 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100
|
Perbedaan Pandangan Hidup – R. Sutomo
|
Perguruan Nasional; didikan Barat; perguruan Barat; kaum priyayi; kaum pegawai; saudagar; bangsawan; pergerakan kaum buruh; masyarakat Indonesia Baru; pendidikan ala pesantren; berwatak kiai; sekolah nasional;
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 2 – Kata Penutup
Halaman 101, 102, 103, 104, 105, 106, 107, 108, 109, 110
|
Kata Penutup – Kepada Tuan Dr. Sutomo
Sutan Takdir Alisjahbana
|
prasaran kongres; semangat kepahlawanan; sekolah ala Barat; Perguruan Barat; pedagogi; pendidikan neutraal; bijzonder onderwijs; kiai modern; Pujangga Baru;
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 2 – Kritik atas Kritik
Halaman 111, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118, 119, 120, 121
|
Kritik atas Kritik - Adinegoro
|
“hinduistische” filosofi; kultur; civilisatie; budaya; peradaban; peradaban Barat; budaya Timur; falsafah budaya;
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 2 – Synthese antara “Barat” dan “Timur”
Halaman 122, 123, 124, 125, 126, 127, 128, 129, 130, 131, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 138
|
Synthese antara Barat dan Timur – Menjawab Tuan Adinegoro. Jiwa di Belakang Teknik Barat. Jiwa Indonesia dan Jiwa Jepang. Semboyan Lepas dari India.
Sutan Takdir Alisjahbana
|
pengetahuan Barat; semangat Renaissance; kebudayaan Barat; mistik Barat; mistik Timur; mistik Nasrani; mistik Buddha; feodalisme; eksklusifisme; Semietis; levenshouding baru; levenshouding Barat; levenshouding Islam;
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 2 – Pertukaran dan Pertikaian Pikiran
Halaman 139, 140, 141, 142, 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149, 150, 151, 152, 153, 154, 155, 156, 157, 158, 159, 160, 161, 162, 163, 164, 165, 166, 167, 168
|
Pertukaran dan Pertikaian Pikiran - Antara Tuan Sutan Takdir Alisjahbana, Adinegoro, dan Dr. Sutomo, tentang Peradaban dan Kemajuan Bangsa Kita untuk Masa Depan.
Dr. M. Amir
|
Pujangga Baru; falsafah kebudayaan; peradaban baru; kongres kebudayaan; perguruan nasional; pendidikan nasional; peradaban nasional; idealis muda; peradaban nasional; perguruan nasional; kebudayaan nasional; peradaban internasional; peradaban nasional; kultur; zivilisation; raffinement; bildung; mekanistis; neodarwinist; konvergensi; peradaban teknis; Peradaban Kristen; pertapaan; seni gotik; renaissance; reformatie; mazhab calvinisme; krisis peradaban; mentalitas Hindu; milieu nurture; humanisme; zaman ningrat; feodal; pemerintahan papa; pandita; Semietis; Buddhistis Majapaitisme; individualisme; filsuf Iran; filsuf Tiongkok; filsuf Eropa; monistis; mistik;
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 2 – Pembaruan Adab
Halaman 169, 170, 171, 172, 173
|
Pembaruan Adab – Pesan kepada Tuan-tuan Sutan Takdir Alisjahbana, Dr. Sutomo, dan Sanusi Pane
Ki Hajar Dewantara
|
zaman pembaruan; adat baru; adat lama; kebiasaan; perubahan adat; radikal; revolusioner; watak konservatif; watak liberal; watak radikal; laku alam; hukum karma; manunggal; kodrat alam; warna adab; kaum intelektual; “moderate”; suara “baru”; adat kebangsaan; alam “Pra-Indonesia”; aliran “Indonesia-Futura”; alam “Indonesia-Realita”;
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 3 – Pekerjaan Pembangunan Bangsa sebagai Pekerjaan Pendidikan
Halaman 177, 178, 179, 180, 181, 182, 183, 184, 185, 186, 187, 188, 189, 190, 191, 192, 193, 194, 195
|
Pekerjaan Pembangunan Bangsa sebagai Pekerjaan Pendidikan – Sutan Takdir Alisjahbana
|
pendidikan sosial; “jiwa” bangsa; psyhische dispositie; kebudayaan internasional; jiwa zaman; Indonesia Muda; revolusi jiwa; kebudayaan tiruan; negara fasisme; rasionalisme; individualisme; positivisme; jiwa bangsa; pemikiran modern; pemikiran primitif; makhluk ekonomi; ilmu pedagogi modern; motievecultuur; kebudayaan Indonesia;
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 3 – Menyambut Karangan Sutan Takdir Alisjahbana
Halaman 196, 197, 198, 199, 200, 201, 202, 203
|
Menyambut Karangan Sutan Takdir Alisjahbana – Dr. M. Amir
|
zaman Budha; peradaban Hindu; budaya klasik; Ramayana; Mahabarata; Veda;
Purana; seni lama; Hadist; Syara; seni Hindu; seni Buddha; peradaban India; peradaban Islam; peradaban Barat; renaissance; reformatie; humanism; animisme; krisis peradaban;
|
Lokasi teks
|
Judul Tulisan
|
Kata/Kalimat
|
Polemik 3 – Jiwa dan Penjelmaan, Isi dan Bentuk
Halaman 204, 205, 206, 207, 208, 209, 210, 211, 212, 213, 214, 215, 216, 217, 218, 219, 220
|
Jiwa dan Penjelmaan, Isi dan Bentuk – Sutan Takdir Alisjahbana
|
Arca; tari; wayang; roh Jawa; roh Hindu; roh Katolik; roh kebudayaan kuno; stijl; kebudayaan Katolik; kebudayaan Tionghoa; filsuf Hindu; kaum Orientalis; kaum Zending; Missi; pergerakan modern; zaman Melayu Polynesia; kebudayaan Barat; kebudayaan Islam; budaya Arab; budaya klasik Hindu-Buddha;
|
No. Panggil Perpustakaan IVAA
|
-
|
Judul
|
POLEMIK KEBUDAYAAN Pergulatan Pemikiran Terbesar dalam Sejarah Kebangsaan Indonesia
|
Penyusun
|
Penulis – Sutan Takdir Alisjahbana, Sanusi Pane, Dr. Purbatjaraka, Dr. Sutomo, Tjindarbumi, Adinegoro, Dr. M. Amir, Ki Hajar Dewantara Pengumpul – Achdiat K. Mihardja Editor – Tim Editor Balai Pustaka Desain Kover – Dimas Nurcahyo Penata Aksara – Kunti dan Sakun Penyelaras Bahasa – Sri Kartini K. Pardede
|
Penerbit
|
PT Balai Pustaka (Persero) Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta 10710 Telp. (021) 3451616 Fax (021) 3855736 BP. No. 1661
|
Tahun terbit
|
1948
|
Informasi lain
|
-
|
Kutipan
|
Kata Pengantar (Balai Pustaka) Hal. Vi, paragraf 3,4
Ada baiknya kita merenungkan kembali konsep keindonesiaan yang digulirkan oleh Sutan Takdir Alisjahbana. Konsep yang sangat visioner dalam memandang Indonesia ini mendapat tentangan dari banyak tokoh kebudayaan dan pendidik Indonesia pada masa itu. Polemik – yang kemudian kita sebut sebagai Polemik Kebudayaan – ini membuka pandangan dan wawasan bangsa Indonesia bahwa mereka benar-benar ada perbedaan nyata dalam memandang titik tolak Indonesia sebagai bangsa. Perbedaan ini akan menentukan langkah bangsa Indonesia ke depan. Sedemikian ramainya pembicaraan tentang polemik yang terjadi saat itu, tetapi tidak semua orang mengenal pemikiran Sutan Takdir Alisjahbana dan pemikiran orang-orang yang bersebrangan dengannya. Polemik ini menjadi acuan yang sangat relevan saat ini untuk dikaji kembali. Tujuannya agar kita bisa melihat kembali konsep kebudayaan Indonesia yang semakin carut-marut ditelah oleh masalah-masalah yang berkepanjangan.
|
|