ivaa-online.org
KOLEKSI DOKUMEN

Sam Sang Provokator

Tanggal Publikasi : 2010
Deskripsi :

Sam mengaku lebih tergoda pada ragam teknik dan implementasi pada modus operandi berkeseniannya, namun karakter kartun tetap lekat dalam karya-karyanya yang kartunal, humor, komikal, bahkan ngawur. Watak kartun ini pula yang mengilhaminya membuat komik yang tak biasa. Penggandaannya pun terbatas dan hanya disebar di komunitas.

Tahun 1997 tonggak kesenimanan Sam teruji. Bersama teman-temannya, ia mendirikan Apotik Komik. Mengontrak rumah kecil di daerah Nitiprayan—sebuah rumah kecil berhalaman luas yang dikepung tembok. Kondisi ini membenturkan tembok dan kreativitas hingga tembok jadi galeri untuk pameran komik dinding. Apotik Komik waktu itu beranggotakan antara lain: Anna Blum (German), Syahrizal Pahlevi, Sekarjati, Kipli, Arie Dyanto, dan Iwan Wijoyono. Di tengah perjalanan, galeri dinding itu kolaps seiring krisis moneter, tapi bukan berarti aktivitasnya terhenti sama sekali. Hingga suatu waktu, salah satu panitia Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) Hendro Suseno (alm.) menawari Sam dan kawan-kawannya untuk merespon ruang di luar ruang pamer dan “ditandingkan” dengan Taring Padi. “Waktu itu Apotik Komik tinggal saya, Bambang ‘Toko’ Wicaksono, Arie Dyanto, dan Popok Triwahyudi,” terang Sam. Ia mendapat subsidi panitia 750 ribu. Ia berpikir keras supaya modal cekak itu berbuah karya unik dan menarik tapi mencukupi tabiat eksperimen kelompok. “Ketika saya pulang dari Gunung Sempu dan membawa satu mobil pick up penuh kardus, teman-teman tercengang: wah iki iso modar nggarap begitu banyak kardus...”

Pelaku Seni Terkait : Samuel Indratma Apotik Komik
Karya Seni Terkait : Sakit Berlanjut
Peristiwa Terkait : Proyek Mural Sakit Berlanjut