Setelah menandatangani pernyataan Desember Hitam tahun 1974, 11 seniman muda yang menandatangani pernyataan tersebut mengadakan pameran "Seni Rupa Baru Indonesia 1975". Protes yang diekspresikan dalam pernyataan Desember Hitam, direpresentasikan dalam bentuk lain, yaitu melalui karya-karya mereka yang tidak terikat dengan nilai-nilai lama. Pameran yang berlangsung selama 3 hari ini telah dikunjungi hampir seribu pengunjung. Pameran ini dianggap mampu berkomunikasi dengan siapa saja (anak-anak, pelajar sekolah menengah, sampai orang dewasa dengn n segala perbedaan tingkatannya). Hal yang diberikan karya para seniman muda ini dialami dalam kehidupan keseharian (tidak hanya mengenai alam desa, perempuan cantik, dan hal-hal serupa lainnya). Hal-hal yang ditampilkan para pelukis muda ini merupakan hal yang baru bagi publik seni rupa walaupun rumusannya belum jelas.