Essai mengenai estetika dalam seni rupa, yang mempertanyakan kemungkinan mendiskusikan seni rupa tanpa pengetahuan apapun mengenai estetika. Terdapat dua sudut pandang dalam melihat wacana estetika pada seni rupa. Yang pertama, penemuan medium yang baru dalam seni (misalnya, dengan menggunakan barang sehari-hari). Yang lainnya, presentasi bentuk dari media simbolis dan idiomatik. Faktanya, idiom dan simbol merupakan alat untuk berekspresi dan berkomunikasi. Seni sendiri, terutama ingin mengkomunikasika kepada audiensnya melalu idiom-idiom dan simbol-simbol tersebut. Permasalahannya apakah komunikasi dapat berjalan lancar atau tidak. Berkaitan dengan komunikasi terhadap publik, sebagaimana disebutkan dalam Gerakan Seni Rupa Baru, 12 tahun yang lalu : jauhkan dari subjektivisme dan individualisme.