Terjadi peristiwa Desember Hitam pada saat perhelatan Biennale Lukis I. Peristiwa ini merupakan bentuk protes melawan sikap para juri yang pola pikirnya konservatif, tidak memberikan ruang bagi lukisan eksperimen. Peristiwa ini terjadi pada tanggal  31 Desember 1974, yang kemudian melahirkan Gerakan Seni Rupa Baru, sebuah gerakan yang dipelopori mahasiswa ASRI dan ITB. Dalam beberapa tahun, gerakan ini turut meramaikan seni rupa Indonenesia. Mereka memilih menggunakan objek sehari-hari, yang kemudian disebut sebagai karya seni. Gerakan tersebut tidak bertahan lama. Beberapa orang yang dulunya tergabung dalam gerakan tersebut, menghilang dari seni rupa Indonesia. 10 tahun setelah lahirnya Gerakan Seni Rupa Baru, Kompas melakukan wawancara dengan beberapa pelukis dan kritikus untuk mengenang gerakan tersebut. Wawancara tersebut bukan hanya sebuah penghormatan tetapi juga berusaha memotret permasalah umum seni rupa Indonesia.

Courtesy Kompas