Pameran Bienalle ke lima tahun ini, merupakan pameran yang paling banyak mendapat kecaman Kecaman yang disampaikan oleh para pelukis dan kritikus seni rupa, mengenai Jumlah pelukis yang diundang oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), kalau tahun lalu 50 pelukis, tahun ini (dari tanggal 4 sampai 31 Desember) hanya 19 orang.

Drs Soedarmadji salah seorang ketua komis1 seni rupa DKJ mengatakan pada Merdeka; "Saya berusaha selektif, soalnya banyak pelukis yang melukis hanya untuk menghadapi pameran bienalle saja juga banyak yang punya profes1 gan- da. Lagi pula DKJ ini dibiaya1 dari pajak orang Jakarta, tingkatnya propins, jadi pembinaan diutamakan bagi orang Jakarta. Untuk itu jangan terlalu banyak menuntut pada DKJ."

Menyimak omongan ketua komisi seni rupa spontan dapat dipahami bahwa pameran bienalle tahun ini merupakan pameran yang selektif dan betul-betul diutamakan pelukis yang kreatif dan bertanggung jawab terhadap profesinya.

Lagi pula ada semacam bata an bagi orang-orang di luar Jakarta agar jangan menuntut terlalu banyak pada DKJ untuk dibina. Namun ketika hal itu ditanyakan pada Agus Dermawan T, kritikus seni rupa jebolan Asri; "Kalau alasan mengundang cuma 19 orang pelukis karena kekurangan dan bisa dimaklum. Tetapi kalau alasannya Jakarta centns dan mengorbankan Jakarta sebagai pusat kebudayaan saya tidak setuju!" kata Agus Dermawan kemudian mengutip pidato Ali Sadikin pada pembukaan DKJ.