Lebih dari dua ratus buah lukisan buah karya seratus empat belas pelukis Muda Indonseia, hadir dalam pameran lukisan "Bienale Pelukis Muda Indonesia Ke VI tahun 1985" di (TIM) Jakarta. Pelukis-pelukis muda itu datang dari kota-kota besar di Jawa dan satu dari kota Sumatera. Meriah dan semarak, tetapi tidak menimbulkan minat. Malahan cenderung dikatakan pesertanya kering dari ide-ide baru.

Sebelum menjenguk pameran lukisan yang ditempatkan di tiga tempat di TIM itu kita berangan-angan akan menemui beberapa buah karya yang menyentuh. Baik menyentuh perasaan kemarahan, koreksi diri, mengumpat, benci pada kebobrokan moral atau juga akan terdapat goresan-goresan nakal yang mencibir sinis.

Tetapi kenyataannya tidak demikian, pameran yang sarat dengan kanvas berbagai ukuran itu sepertinya tak berisi apa-apa. Kanvas-kanvas yang digantungkan bagai bidang-bidang kosong yang tak menyentuh. Seakan pelukis berkarya hanya untuk dinikmati, sendiri saja, tanpa mengajak orang lain lagi.