Sekelompok pemuda datang kepada saya. Nampaknya mereka itu lesu dan kesl. Ini gara-gara peringatan Tritura, katanya. Sementara itu mereka mendapat info bahwa dulu itu saya ada sedikit campur tangan dengan KAMI dan KASI. Itulah sebab kedatangan mereka.

Sekarang ini bagaimana bisa menjadi pelopor ? rengus mereka. Ada keluhan mengenai dilarang ini dilarang itu sampai mereka tidak bisa bergerak. Ada yang nyeletuk "terlambat lahir'. Coba kalau kami dulu sudah di SMP, pasti sudah ikut KAPPI, dan ikut menumbangkan regim seratus menteri, PKI, dan harga selangit. Sekarang bagaimana ? Menterinya cuma sedikit, PKI tidak ada, dan yang tidak menaikkan harga malah dianggap bego. Apalagi minta harga turun. Itu cuma suara pasien rumahsakit gila. Jadi bisa apa kami ini?

(Kutipan paragraf pertama dan kedua)